Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Memang pada tahun lalu, bank bersandi saham AGRO ini mencatatkan penurunan aset sebesar 39,80% yoy dari Rp 28,02 triliun menjadi Rp 16,87 triliun di 2021. Ini terjadi karena penurunan penyaluran kredit dalam transformasi dan perubahan bisnis menjadi bank digital secara penuh.
Kredit turun 40,45% yoy dari Rp 19,49 triliun menjadi Rp 11,61 triliun di 2021. Himpunan dana pihak ketiga (DPK) juga ikut turun dari penurunan suku bunga dan perubahan fokus bisnis.
Sehingga DPK turun 41,31% yoy dari Rp 23 Triliun menjadi Rp 13,50 triliun. Sedangkan ekuitas tercatat Rp 2,46 triliun dengan capital adequacy ratio (CAR) di level 20,24% pada tahun lalu.
“Sedangkan modal inti tercatat sebesar Rp 2,08 triliun di 31 Desember 2021. Bank akan memenuhi ketentuan POJK 12 tahun 2020 tentang Konsolidasi Bank UMUM untuk mencapai modal inti minimum Rp 3 triliun. Sehingga, kita tahun ini akan menambah modal agar memenuhi ketentuan tersebut,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News