kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Simak strategi BFI Finance untuk kejar target pertumbuhan pembiayaan 20% di tahun ini


Rabu, 15 Agustus 2018 / 14:21 WIB
Simak strategi BFI Finance untuk kejar target pertumbuhan pembiayaan 20% di tahun ini
ILUSTRASI. Kantor cabang baru BFI Finance


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) optimistis bisa memenuhi target pembiayaan sebesar 20% di tahun 2018. Artinya, pembiayaan tersebut diharapkan tumbuh 20% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 14,3 triliun.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengaku, akan terus mempertahankan tingkat pertumbuhan bisnis secara sehat. Tujuannya, agar jumlah aset dan pendapatan terus meningkat setiap tahun.

“Kami optimistis bisa penuhi target, dengan menjaga kualitas aset yang baik, karena akan menyokong bottom line tumbuh secara berkelanjutan,” kata Sudjono, belum lama ini.

Namun, perusahaan tidak mempunyai target laba yang spesifik, yang terpenting adalah bagaimana pembiayaan bisa tumbuh signifikan di tahun ini. Salah satunya, dengan menambah 40 jaringan baru, dari 352 jaringan yang sudah ada dan tersebar di Indonesia.

“Penambahan jaringan adalah upaya meningkatkan pertumbuhan, tapi jaringan baru ini tidak langsung memberikan hasil saat itu juga, karena ini strategi jangka menengah,” ungkap Sudjono.

Sampai semester I-2018, BFI Finance mengantongi laba periode berjalan Rp 702,8 miliar. Jumlah itu naik 33,7% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yakni sebesar Rp 525,8 miliar.

Pertumbuhan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan. Terlihat, sampai Juni 2018, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun, atau naik 29% secara year on year (yoy).

“Kenaikan laba ini, terutama berasal dari pendapatan bunga dan pendapatan berbasis fee atas pembiayaan baru,” kata dia.

Selain kenaikan pendapatan, peningkatan laba tersebut juga berkat strategi perusahaan yang pandai mempertahankan tingkat bunga rata-rata yang dibebankan kepada konsumen yakni melalui perbaikan komposisi produk retail.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×