Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan masih mengandalkan pinjaman dari luar negeri sebagai salah satu sumber pendanaan. Meski saat ini tren nilai tukar rupiah masih loyo, tapi upaya pencarian masih tetap dilakukan.
Salah satu mutifinance yang masih mencari pendanaan adalah PT BFI Finance Indonesia. Direktur BFI Finance Sudjono mengakui kondisi nilai tukar rupiah memang bisa mempengaruhi pendanaan dari luar negeri.
Namun menurut dia, kondisi ini lebih merupakan tren sementara. Ke depan ia yakin nilai tukar bisa lebih stabil.
Oleh karena itu menurut dia pendanaan dari luar negeri masih merupakan salah satu opsi yang cukup terbuka. "Kami optimistis masih bisa sesuai dengan rencana," kata dia, Selasa (14/8).
Besaran pendanaan asing yang diincar di paruh kedua tahun ini memang belum ditentukan. Namun biasanya, sekitar 25% pendanaan BFI Finance berasal dari sumber tersebut. Sementara sisanya dari pinjaman dalam negeri dan penerbitan surat utang.
PT Indomobil Finance Indonesia juga terus memantau perkembangan pasar dalam mencari sumber pendanaan. Chief Executive Officer Indomobil Finance Gunawan Effendi menyebut, opsi pencarian dana dari luar negeri selalu dilakukan sebagai bagian dari kombinasi pendanaan selain pinjaman dalam negeri dan obligasi.
Sementara itu, sejumlah perusahaan pembiayaan lain sudah mengantongi pinjaman dari luar negeri di semester pertama tahun ini. Antara lain PT Adira Dinamika Multi Finance yang meneken perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$ 300 juta di bulan Mei.
Di bulan yang sama PT Mitra Pinasthika Mustika Finance alias MPM Finance juga mengantongi pinjaman sindakasi asing dari 34 lembaga keuangan dalam dollar Amerika Serikat dan yen Jepang senilai Rp 4,6 triliun. Lalu PT Andalan Finance Indonesia juga mendapat pinjaman asing senilai US$ 5 juta dari JA Mitsui Leasing Singapore Pte. Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News