kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak strategi fintech agar terhindar dari kredit macet


Rabu, 26 Mei 2021 / 17:17 WIB
Simak strategi fintech agar terhindar dari kredit macet
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pinjaman yang kian agresif tidak membuat perusahaan fintech peer to peer lending lengah dalam menjaga rasio non-performing loan (NPL) atau kredit macet. Antisipasi risiko NPL diimplementasikan sedari awal untuk menjaga rasio NPL tetap rendah.

Pemain peer to peer lending mengaku terus memperhatikan keamanan pemodal dalam berinvestasi dengan selalu menjaga kualitas kredit yang disalurkan agar tepat sasaran.

Mereka juga memiliki skema untuk memitigasi risiko kredit macet para peminjam dana (borrower). Hal ini dapat dilihat dengan tingkat keberhasilan bayar dalam tempo 90 hari (TKB90) 100% atau risiko gagal bayar (NPL) 0%.

CEO & Co Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menuturkan, salah satu strategi yang diterapkan adalah terus selektif melalakukan credit assessment yang prudent atau penilaian terhadap aplikasi pinjaman nasabah.

Baca Juga: Ini faktor penyebab turunnya penyaluran kredit BRI pada awal tahun ini

"Kami juga punya program asuransi kredit yang melindungi 90% dari pokok pinjaman dalam hal terjadi NPL," kata Ivan kepada kontan.co.id, Selasa (25/5).

Hingga saat ini Akseleran mencatatkan tingkat NPL 0,12% dari total penyaluran, 0,97% dari total outstanding, atau tingkat keberhasilan bayar dalam tempo 90 hari (TKB 90) sebesar 99,03%.

"NPL Akseleran selama pandemi malah terus membaik, karena dari Januari 2020 kami sudah lakukan pengetatan asessment kredit yang prudent. Proyeksi tahun ini tetap sekitar itu. Kita make sure NPL akan terus di bawah 1% ke depannya," ujar Ivan.

Ia mengungkapkan, Akseleran terus berupaya menjaga kualitas pinjaman pada tahun ini dengan menerapkan penilaian kredit yang prudent dan berfokus kepada cashflow calon peminjam (borrower).

Sebagai antisipasi lainnya di masa pandemi, Akseleran menjadikan produk invoice financing sebagai yang mayoritas sebesar 60% dibandingkan pre-invoice financing sebesar 40%.

"Dengan demikian, diharapkan dapat menekan total NPL Akseleran tetap berada di bawah 1% di akhir tahun 2021. Selain itu saat ini hampir seluruh pinjaman di Akseleran diproteksi dengan asuransi kredit yang melindungi sampai dengan 90% pokok pinjaman," jelas Ivan.

Ivan menyebut, akseleran berfokus pada sektor agnostik, jadi tidak ada sektor yang diutamakan dalam mengajukan pinjaman. 




TERBARU

[X]
×