kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.418   65,00   0,40%
  • IDX 7.008   -99,97   -1,41%
  • KOMPAS100 1.018   -17,87   -1,73%
  • LQ45 779   -13,38   -1,69%
  • ISSI 229   -2,61   -1,13%
  • IDX30 404   -7,83   -1,90%
  • IDXHIDIV20 474   -9,06   -1,88%
  • IDX80 114   -1,95   -1,68%
  • IDXV30 117   -2,06   -1,74%
  • IDXQ30 130   -2,24   -1,69%

Simpanan di Atas Rp 2 Miliar Meningkat


Senin, 05 Oktober 2009 / 07:22 WIB
Simpanan di Atas Rp 2 Miliar Meningkat


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Pemilik duit di bank semakin tak ambil pusing dengan penjaminan simpanan. Semakin banyak nasabah yang menyimpan uang di satu rekening dengan nilai lebih dari Rp 2 miliar meskipun ini berarti duit mereka tidak dijamin oleh pemerintah.

Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) mencatat, dana nasabah bank yang nilainya lebih dari Rp 2 miliar per akhir Agustus 2009 mencapai Rp 870,10 triliun. Angka itu naik Rp 32,82 triliun atau sekitar 4% dibanding nilai per akhir Juli 2009, yaitu Rp 837,28 triliun.

Sekretaris LPS Ahmad Fajar Prana bilang, simpanan bernilai besar bertambah karena derasnya arus masuk dana asing. Dana-dana dari luar negeri itu oleh pemiliknya ditempatkan terlebih dulu di bank sebelum diputar di instrumen keuangan seperti Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang Negara.

"Dana itu ada di bank menanti terbitnya instrumen baru," ujar Ahmad, Minggu kemarin (4/10).
Ekonom Senior Mandiri Moch Doddy Ariefianto menilai, peningkatan itu masih wajar. "Setelah Lebaran usai, nasabah besar kembali memasukkan dananya ke bank. Kalau Lebaran, mereka cenderung memegang uang tunai," ujarnya Minggu (4/10).

Kepala Ekonom Bank Mandiri Mirza Adityaswara menilai, meningkatnya simpanan bernilai besar merupakan cerminan bahwa pemilik dana menilai situasi ekonomi dan politik negeri ini sudah normal. "Masyarakat yang percaya diri tidak meminta perlindungan dari pemerintah. Mereka berani mencari bunga bank yang lebih tinggi daripada bunga LPS," paparnya.

Belajar dari Century

Pendapat agak berbeda dikemukakan ekonom BRI, Joko Retnadi. Menurut Joko, nasabah berani mengambil yang bunga lebih tinggi dari bunga LPS bukan hanya karena mereka percaya prospek ekonomi negeri ini.

Sikap tersebut justru muncul karena mereka melihat risiko ditanggung pemerintah. "Dana yang lebih besar dari Rp 2 miliar memang tidak mendapat jaminan LPS. Tapi masyarakat merasa tetap aman pemerintah belum mencabut penjaminan," katanya.

Joko merujuk ke kasus Bank Century, yang akhir pekan lalu bersalin nama menjadi Bank Mutiara. Untuk Bank Century yang berskala tanggung saja, pemerintah bersedia menyelamatkan. "Apalagi untuk bank-bank yang lebih besar. Kenyataannya pemerintah tidak pernah melepas atau membiarkan bank besar bangkrut," jelasnya.

Joko menambahkan, kini paling tidak ada 20 bank besar yang dilindungi pemerintah karena dinilai memiliki pengaruh sistemik. "Ini yang membuat masyarakat merasa aman menaruh uang dalam jumlah besar di bank," tandasnya.

Agar nasabah bisa memahami aturan main program penjaminan, Joko menyarankan, pemerintah konsisten. Maksudnya, jika ada bank yang memang bangkrut, biarkan saja. "Hal itu sekali-kali harus dilakukan untuk menunjukkan kalau bank besar juga bisa gulung tikar," ujarnya.

Masih mengutip data LPS, nilai simpanan di perbankan umum per akhir Agustus 2009 mencapai Rp 1.860,21 triliun. Dan, total simpanan yang saldonya kurang dari Rp 2 miliar sebesar Rp 990,11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×