Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) tak menutup kemungkinan akan menyuntikkan dana untuk operasional lini bisnis asuransi pada tahun depan. Mengingat lini bisnis asuransi sebagai penyumbang terbesar laba SMMA hingga September 2023.
Berdasarkan data perusahaan pada paparan publik, kontribusi net income PT Asuransi Sinar Mas terhadap SMMA hingga September 2023 sebesar Rp 496,31 miliar. Adapun kontribusi net income PT Asuransi Simas Jiwa terhadap SMMA hingga September 2022 sebesar Rp 125,05 miliar.
Sementara itu, laba tahun berjalan perusahaan hingga September 2023 tercatat sebesar Rp 1,5 triliun. Nilai itu tumbuh sebesar 41,50%, jika dibandingkan September 2022 yang sebesar 1,06 triliun.
Mengenai hal itu, Direktur SMMA Felix mengatakan, suntikan dana sangat mungkin saja terjadi. Meskipun demikian, dia bilang semua itu tergantung keperluan yang dibutuhkan untuk masing-masing bisnis usaha, termasuk asuransi.
Baca Juga: SMMA Sebut Lini Bisnis Asuransi Jadi Penyumbang Laba Terbesar Perusahaan
"Jadi, kami enggak bisa menentukan mau investasi ke suatu perusahaan, lalu perusahaan tersebut harus langsung memakai dana itu. Kami tidak seperti itu," ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin (18/12).
Felix menyebut, SMMA juga tak akan langsung memberikan dana begitu saja kepada lini bisnis perusahaan. Menurutnya, harus ada sejumlah hal yang dipertimbangkan sebelum memberikan dana, seperti cost dan benefitnya.
"Hal itu menjadi faktor utama yang dipertimbangkan kami," ungkapnya.
Ditambah jika ada anak perusahaan yang bisa mencukupi kebutuhannya sendiri, Felix menyebut tentu SMMA akan memberikan kebebasan bagi perusahaan tersebut untuk mengelolanya sendiri.
Akan tetapi, jika suatu perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhannya, baru SMMA melakukan pendanaan.
"Sistemnya, yakni mereka mengajukan terlebih dahulu, lalu disetujui oleh SMMA. Kami menerapkan sistem bahwa masing-masing petinggi di anak perusahaan itu harus mengelolan bisnisnya secara independen," ujarnya.
Dengan demikian, kata Felix, tak ada pengaruh holding untuk mempengaruhi bisnis anak perusahaan ke depannya.
Sementara itu, Felix optimistis hingga akhir tahun ini semua lini bisnis SMMA bisa mencapai target yang telah ditentukan. Dia pun menerangkan hingga saat ini sebagian dari anak perusahaan sudah mencapai target.
Baca Juga: SMMA Sebut Belanja Modal Tahun Depan Difokuskan untuk Digitalisasi
"Kalau bank itu belum, tetapi non bank itu sudah sebagian," kata Felix.
Sebagai informasi, SMMA mencatatkan nilai ekuitas hingga September 2023 sebesar Rp 25,41 triliun. Nilai itu tumbuh 6,81%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 23,79 triliun.
Adapun aset SMMA hingga September 2023 tercatat sebesar Rp 113,95 triliun. Angka itu kontraksi sebesar 9,21%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 125,52 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News