kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.747   52,00   0,31%
  • IDX 8.291   15,78   0,19%
  • KOMPAS100 1.156   1,40   0,12%
  • LQ45 845   1,00   0,12%
  • ISSI 286   0,20   0,07%
  • IDX30 444   0,23   0,05%
  • IDXHIDIV20 513   1,06   0,21%
  • IDX80 130   0,20   0,16%
  • IDXV30 137   0,00   0,00%
  • IDXQ30 141   0,19   0,14%

Sinergi OJK dan BI Dorong Transformasi Keuangan Digital yang Inklusif


Senin, 03 November 2025 / 16:21 WIB
Sinergi OJK dan BI Dorong Transformasi Keuangan Digital yang Inklusif
ILUSTRASI. Kontan - OJK Kilas Online.


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Peran transformasi digital dalam memperluas inklusi keuangan kembali ditegaskan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui acara penutupan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) x Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025 pada Sabtu, 1 November 2025 di Jakarta International Convention Center, Jakarta. Pada momen tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menyatakan, digitalisasi keuangan harus menjadi sarana untuk memperluas akses dan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat.

OJK berkomitmen dalam memastikan setiap inovasi keuangan digital dijalankan secara bertanggung jawab, beretika, dan berkelanjutan. Hasan menjelaskan, OJK akan terus menjaga keseimbangan antara mendorong pertumbuhan melalui teknologi dan mengendalikan risiko yang mungkin timbul, termasuk memperkuat perlindungan konsumen. “Transformasi keuangan digital harus menjadi sarana untuk memperluas akses dan kesempatan, bukan menciptakan kesenjangan baru,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hasan menyampaikan arah kebijakan OJK sejalan dengan tujuan nasional yang tertuang dalam Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan kemandirian ekonomi, peningkatan produktivitas, pemerataan pembangunan, dan pengurangan kesenjangan wilayah. Dalam hal ini, transformasi digital menjadi instrumen pembangunan nasional yang adil dan berkelanjutan.

Acara penutupan FEKDI x IFSE 2025 turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi yaitu Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) ­Destry Damayanti dan Sekretaris Jenderal Dewan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kementerian Perekonomian Rizal Edwin Manansang.

Destry menegaskan sinergi, inovasi, dan akselerasi merupakan tiga kunci utama dalam mempercepat transformasi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia. Menurutnya, digitalisasi di sektor keuangan tidak dapat dilakukan secara terpisah. “Di pasar uang, walaupun mandatnya adalah Bank Indonesia, tapi dalam meningkatkan pasar uang kita, tidak mungkin Bank Indonesia jalan sendiri. Bank Indonesia bersama-sama dengan OJK dan industri membangun infrastruktur bersama,” ujar Destry.

Sementara itu, Rizal Edwin mengapresiasi keberhasilan penyelenggaraan FEKDI x IFSE 2025 yang menurutnya bukan sekadar festival, namun juga cerminan semangat kolaborasi dan inovasi nasional dalam membangun transformasi ekonomi yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan "inovasi frugal", yaitu inovasi yang hemat sumber daya, efisien, dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Tujuannya agar teknologi digital dalam ekonomi keuangan dapat menjangkau masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan formal.

“FEKDI dan IFSE tahun ini bukan sekadar festival, tetapi cerminan dari semangat kolaborasi dan inovasi nasional untuk membangun transformasi ekonomi yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan," ujar Edwin.

Acara FEKDI x IFSE 2025 yang berlangsung dari tanggal 30 Oktober sampai 1 November 2025 menjadi wadah kolaborasi strategis antara OJK, BI, dan Kemenko Perekonomian, serta melibatkan pelaku industri keuangan digital, startup, akademisi, dan masyarakat luas. Forum ini menyajikan aneka sesi diskusi, pameran teknologi, hingga kompetisi inovasi seperti Hackathon BI–OJK 2025 dan QRIS Jelajah 2025 yang mendorong generasi muda Indonesia menghadirkan solusi keuangan digital yang inklusif.

Pada penutupan acara juga diumumkan pemenang Hackathon BI–OJK 2025 dalam dua kategori: Mahasiswa dan Profesional. Kategori Mahasiswa diraih oleh tim MTAF IMPACT, KancaKids, dan Chain Intelligence. Sedangkan kategori Profesional dimenangkan oleh Dewantara, Meaningfull Intelligence, dan Niriksagara. Pengumuman ini menjadi bagian dari komitmen untuk membangun ekosistem ekonomi digital yang tangguh dan berdaya saing global.

Melalui perlombaan tersebut Hasan menegaskan OJK akan terus berkolaborasi lintas otoritas seperti dalam FEKDI x IFSE 2025 sebagai instrumen strategis untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem keuangan digital. Lebih dari itu, Hasan memastikan inovasi dijalankan dengan tata kelola yang tepat, etika, serta perlindungan konsumen yang memadai.

Selanjutnya: Presiden Korea Selatan Keluarkan Perintah Darurat Hentikan Penjualan Aset Pemerintah

Menarik Dibaca: 10 Rekomendasi Merek Dressing Salad untuk Diet yang Layak Dicoba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×