kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sinergi uang elektronik di jalan tol


Kamis, 16 Maret 2017 / 10:44 WIB
Sinergi uang elektronik di jalan tol


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Upaya mengintegrasikan uang elektronik antar bank terus berlanjut. Terbaru, lima bank pada akhir Maret mendatang akan melakukan proyek percobaan konsep sistem pembayaran nasional atawa national payment gateway (NPG) pada uang elektronik.

Rahmat Broto Triaji, VP Group Head Electronic Banking Bank Mandiri mengatakan, Bank Mandiri akan ikut serta dalam proyek percobaan tersebut. Proyek itu akan mengimplementasikan single secure access module multi applet atau modul yang bisa membuat sistem e-money milik Bank Mandiri bisa terinterkoneksi dengan uang elektronik dari bank lain.

Proyek percobaan tersebut akan dilakukan akhir Maret nanti, di ruas jalan tol Cipali, Cikampek dan Purbaleunyi. Kata Rahmat, secara teknis Bank Mandiri siap menerapkan NPG uang elektronik ini bersama bank lain.

Bank Mandiri memastikan kesiapan infrastruktur seperti jaringan dan kondisi sarana transaksi, terang Rahmat, Rabu (15/3). Bank Mandiri sendiri menargetkan transaksi uang elektronik di semester I ini sebanyak 230 juta transaksi, naik 38% dari tahun sebelumnya. Pada saat yang sama, nominal transaksi e-money ditargetkan tumbuh 64% menjadi Rp 2,7 triliun.

Sebagai gambaran, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pada bulan Januari 2017 saja, jumlah transaksi uang elektronik di Indonesia mencapai 58,43 juta transaksi atau tumbuh 41,49% dari periode sama tahun sebelumnya. Sedangkan secara nominal tercatat meningkat 71,83% menjadi Rp 665 miliar.

Bila dilihat setahun penuh, pada tahun 2016 jumlah kartu elektronik berjumlah 51,20 juta, naik 49,23% dari tahun 2015. Volume transaksinya tumbuh 27.55% menjadi 683,13 juta dan nominal transaksinya naik 33,71% menjadi Rp 7,06 triliun (lihat tabel).

Hingga kini, ada sembilan penerbit uang elektronik di Indonesia. Mereka adalah Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mega, Bank Permata, CIMB Niaga, Bank Nationalnobu (Nobu), dan Bank DKI.

Santoso Liem, Direktur BCA bilang, integrasi uang elektronik bakal meningkatkan akses pemegang kartu. "Sehingga transaksi pada 2017 diharapkan bisa tumbuh lebih dari 17%," ujar Santoso.

Sayang, Santoso enggan merinci berapa realisasi di BCA tahun 2016. Yang jelas, integrasi uang elektronik akan dimanfaatkan BCA dengan meningkatkan layanan.

Sementara Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer BRI mengatakan, BRI akan memperluas penerimaan transaksi Brizzi, uang elektronik BRI, di bidang transportasi publik. "Sebelum Lebaran, diharapkan Brizzi sudah dapat diterima diseluruh ruas tol, transjakarta, kereta kommuter Jabodetabek dan di area parkir," ujar Sis Apik kepada KONTAN.

Hingga semester I ini, BRI menargetkan volume Brizzi mencapai 30 juta transaksi, senilai Rp 400 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×