kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,56   -27,17   -2.93%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sinyal pemulihan bisnis perbankan


Senin, 05 Juni 2017 / 11:58 WIB
Sinyal pemulihan bisnis perbankan


Reporter: Galvan Yudistira, Yuwono Triatmodjo | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Sektor perbankan mulai pulih. Ini terlihat dari hasil positif yang ditorehkan bank besar Indonesia di awal kuartal II-2017. Merujuk data yang dihimpun KONTAN, pada periode Januari-April 2017, sebanyak 10 bank besar mencetak laba bersih Rp 29,71 triliun, naik 17,96% dari periode sama tahun lalu.

Ini menjadi kabar baik. Soalnya, di periode Januari-April 2016, 10 bank besar justru membukukan penurunan laba 2,69%. Per April 2016, labanya hanya Rp 25,18 triliun. Ke-10 bank itu adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Pan Indonesia (Panin), Bank Danamon Indonesia, Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Maybank Indonesia.

Sukarela Batunanggar, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, kondisi itu menandakan perbaikan ekonomi. "Salah satunya, harga komoditas sudah membaik, sehingga memperbaiki kondisi debitur bermasalah," tuturnya, Minggu (4/6).

Optimisme itu juga dilihat Tjandra Lienandjaja, Analis Mandiri Sekuritas, yang menaikkan target harga saham emiten bank, rata-rata sebesar 3,6%. Salah satu alasannya adalah aksi Standard & Poor's (S&P) yang akhirnya menyematkan peringkat layak investasi bagi Indonesia. Ini peluang bagi perbankan untuk mencari pendanaan global dengan biaya lebih murah.

Jaga kualitas kredit

Hari Siaga, Sekretaris Perusahaan BRI juga optimistis kondisi baik ini akan berlanjut dalam kinerja kuartal II-2017. "Ini didukung perbaikan kondisi ekonomi global dan domestik," ujarnya, Jumat (2/6). Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, menambahkan, kinerja apik BRI yang hingga April mencetak pertumbuhan laba 6,7% merupakan buah dari pengetatan biaya operasional dan kredit.

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP menyebut, penurunan jumlah pencadangan menyebabkan kinerja bank membaik. Dia yakin, di kuartal II, kenaikan laba bersih OCBC NISP bisa berkisar 15%20%.

Menghadapi situasi laba bersih BNI hingga April 2017 sedikit turun dibandingkan tahun 2016, Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI menegaskan pihaknya berupaya menjaga kualitas kredit dan optimalisasi pendapatan komisi, selain menjaga kontrol beban operasional. "Ini ditopang ekspansi kredit, terutama sektor berisiko rendah yang punya prospek pertumbuhan," terangnya.

Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan BTN mengatakan, pertumbuhan laba bersih di kuartal II-2017 diproyeksikan tumbuh 20%. Menurut catatan KONTAN, BTN selalu menjaga kenaikan laba di atas 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×