kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Sinyal penurunan The Fed belum pengaruhi industri multifinance


Minggu, 14 Juli 2019 / 21:08 WIB
Sinyal penurunan The Fed belum pengaruhi industri multifinance


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal penurunan suku bunga bank sentral Federal Reserve Amerika Serikat (AS) atau The Fed diperkirakan belum memberikan efek langsung bagi industri multifinance.

Itu semua kembali kepada keputusan Bank Indonesia (BI) mau ikut menurunkan suku bunga acuan atau tidak.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menjelaskan, BI mempertimbangkan penurunan suku bunga berdasarkan tingkat inflasi. Jika inflasi masih tinggi maka bank sentral memilih mempertahankan tingkat suku bunga.

“Kalau BI turun juga, kemungkinan hanya sedikit yaitu 25 basis poin demi menjaga suku bunga pinjaman yang mempunyai jangka waktu panjang. Apalagi kondisi likuditas saat ini masih ketat,” kata Suwandi kepada Kontan.co.id, Minggu (14/7).

Dalam kondisi tersebut, Suwandi memperkirakan pemain multifinance hanya menurunkan bunga kredit di antara 1%-2%. Adapun tingkat penurunan tersebut belum terlalu signifikan karena nilainya masih kecil. Misalnya saja, bunga kredit motor turun 1%, berarti hanya turun Rp 10 ribu.

Selain itu penurunan bunga itu hanya dirasakan nasabah baru. Sementara nasabah lama masih gunakan bunga tetap (fixed) sesuai kesepakatan kontrak di awal. Selama pembiayaan masih didominasi nasabah tetap, maka tingkat beban dana (cost of fund) belum bisa turun maksimal.

Diperkirakan potensi penurunan suku bunga ini hanya terasa bagi nasabah korporat bukan ritel karena volume pembiayaan dari segmen korporat lebih besar.

Meski demikian ia tetap berharap BI benar-benar menurunkan suku bunga acuan serta dibarengi stimulus untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

“Industri multifinance membaik kalau daya beli masyarakat naik. Misalnya, pertumbuhan ekonomi berjalan, masyarakat menerima kenaikan gaji dan lainnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×