Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kalangan pelaku usaha pembiayaan berharap kondisi pasar modal Indonesia di tahun ini lebih kondusif. Kondisi ini sangat ditunggu oleh sejumlah perusahaan pembiayaan di tanah air. Contohnya, PT Sarana Multigriya Finansial alias SMF.
Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto mengatakan, pencarian dana dari pasar modal masih akan dilakukan perusahaannya untuk memuluskan target tahun ini.
Raharjo bilang, di tahun monyet api ini, SMF menargetkan bisa merilis obligasi sebesar Rp 2,2 triliun. Sedianya, penerbitan obligasi SMF itu akan dilakukan dalam tiga sampai empat tahap.
Untuk tahap pertama tahun ini, dia bilang, SMF masih dalam proses kajian untuk menunjuk penjamin emisi. "Mungkin di awal Maret ini bisa kita rilis obligasinya," kata Raharjo, Kamis (28/1).
SMF pantas berharap kondisi pasar modal bisa lebih kondusif. Harapannya, pencarian dana lewat surat utang bisa lebih optimal. Pasalnya, pada tahun lalu, rencana penerbitan obligasi meleset dari target yang ditetapkan sebelumnya.
Awalnya sepanjang 2015, target penerbitan obligasi SMF sebesar Rp 2,2 triliun atawa sama dengan target yang dipasang tahun ini. Namun, realisasinya hanya mencapai Rp 1,57 triliun.
Salah satu alasannya adalah bunga obligasi di tahun 2015 sangat tinggi. Hal ini sejalan dengan tingginya suku bunga saat perlambatan ekonomi terjadi di tahun lalu. "Kami jadi kesulitan cari dana murah. Sebagi gantinya kami pakai ekuitas dulu," ungkap Raharjo.
Nah, dengan langkah Bank Indonesia yang memangkan suku bunga acuan dibarengi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, Raharjo berharap, para investor bisa menyesuaikan kondisi tersebut. Dengan begitu, bunga obligasi di tahun ini bisa lebih ditekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News