kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

SMI yakin tren penyaluran pembiayaan tumbuh subur


Senin, 05 Juni 2017 / 10:27 WIB
SMI yakin tren penyaluran pembiayaan tumbuh subur


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah berkomitmen menggenjot proyek infrastruktur dengan mendorong pembiayaan di bidang tersebut. Ini berkah bagi PT Sarana Multi Infrastuktur (SMI) yang memasang target pertumbuhan bisnis cukup agresif tahun ini. Perusahaan ini memperkirakan kenaikan komitmen pembiayaan akan melesat tinggi.

Emma Sri Martini, Direktur Utama SMI mengatakan, di sepanjang 2016, pihaknya mencatatkan komitmen pembiayaan Rp 40 triliun. Pada tahun 2017, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut menargetkan komitmen pembiayaan mencapai Rp 65 triliun. Artinya, komitmen pembiayaan yang diincar SMI melesat hingga 62,5% dibanding realisasi 2016. "Tahun lalu, pencapaian malah melebihi target, dengan begitu kami optimistis bisa mencapai target di 2017," kata Emma, Jumat (2/6).

Menurut Emma, potensi menggenjot komitmen pembiayaan di tahun ini masih cukup terbuka lebar. Pasalnya ada beberapa proyek yang akan digarap oleh SMI di tahun ini. Apa lagi, realisasi komitmen pembiayaan SMI hingga Mei 2017 sudah mencapai Rp 52 triliun atau sekitar 80% dari target tahun ini.

Menurut Emma, tren pembiayaan infrastruktur terus mengalami kenaikan. Dengan begitu, SMI hanya perlu melengkapi kekurangan komitmen pembiayaan Rp 13 triliun lagi hingga penghujung tahun.

"Sejak 2014 hingga 2016, komitmen pembiayaan SMI selalu meningkat dobel digit karena didukung oleh pertumbuhan aset sejak adanya penambahan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) akhir 2015 lalu," papar Emma. Otomatis kenaikan pembiayaan juga sejalan dengan pertumbuhan aset tersebut.

Emma menambahkan, saban tahun pertumbuhan kredit pun bisa melebihi angka 20%. Alhasil, pihaknya cukup percaya diri untuk mencetak angka pertumbuhan yang lebih baik lagi dibanding tahun lalu. Terlebih, masih ada beberapa proyek yang akan disalurkan pembiayaannya oleh SMI. Misalnya saja, proyek jalan tol, seperti di Trans Sumatra dan Trans Jawa, juga beberapa proyek transportasi dan energi.

Hingga kini, sektor telekomunikasi dan energi masih jadi penyumbang terbesar terhadap proyek yang sedang didanai oleh SMI, yakni sebesar 47%. Sisanya berasal dari proyek sektor transportasi, irigasi, dan water supply.

Dalam pencarian dana, SMI juga mendapatkan pinjaman dari bank-bank yang tergabung dalam bank pelat merah (BUMN). Selain dari bank BUMN, SMI juga berharap bank-bank swasta bisa ikut bergabung dan mendanai proyek-proyek yang digagas oleh perusahaan pelat merah.

"Bank BUMN pasti ingin berpartisipasi. Kami juga berharap, selain bank BUMN, juga bank swasta bisa ikut," ujar Emma. Sebagai contoh, PT Bank Mandiri Tbk, telah menyalurkan kredit sindikasi modal kerja Rp 1,69 triliun untuk PT Industri Kereta Api.

Selain mendapat suntikan dari perbankan, rencananya SMI juga bakal menerbitkan obligasi. Emma mengaku belum bisa menyebutkan angka rencana penerbitan obligasi itu. Namun dia mengatakan akan menerbitkan obligasi di akhir 2017 atau awal 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×