Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tren pembentukan asset management unit (AMU) sebagai perusahaan yang mengelola non performing loan (NPL) perbankan, tak berlaku bagi Bank Negara Indonesia (BNI). Bank berlogo angka 46 lebih memilih membentuk unit khusus di dalam badannya.
Unit khusus pengelola NPL BNI bernama Remedial dan Recovery Unit. Rico Rizal Budimarmo, Direktur Keuangan BNI menuturkan, unit RR tersebut diisi para ahli problem loan. "Dan organisasinya kami pisahkan dari unit bisnis," terang Rico kepada KONTAN, Rabu (27/1).
Lebih lanjut, Rico menjelaskan, BNI sedini mungkin mengalihkan kredit bermasalah dari unit bisnis ke RR agar fokus dan independen. Selain itu, kualitas restrukturisasi dapat dijaga sehingga tingkat pengembaliannya optimal.
Per akhir 2015, rasio NPL BNI menyentuh level 2,7%. Angka ini naik dari posisi akhir 2014 yang sebesar 2%. Tahun ini, BNI memperkirakan NPL akan berada pada kisaran 2,3%-2,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













