kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Standar usia pensiun Indonesia terlalu rendah


Rabu, 15 April 2015 / 11:22 WIB
Standar usia pensiun Indonesia terlalu rendah
ILUSTRASI. 4 Tips Aman Bertransaksi COD Saat Harbolnas ala Oky Andries dan Ninja Xpress.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Penerapan program wajib jaminan pensiun oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada 1 Juli 2015 mendatang masih menuai kritik. Bukan cuma soal iuran program yang dinilai terlampau tinggi, yakni 8%. Kini, penetapan usia pensiun dinilai terlalu muda jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Steven Tanner, Aktuaris Dayamandiri Dharmakonsilindo mengungkapkan, beban jangka panjang program pensiun dipengaruhi oleh rasio ketergantungan penduduk usia lanjut. Dalam program jaminan pensiun yang akan dilaksanakan oleh eks PT Jamsostek (Persero) tersebut, usia pensiun ditetapkan pada usia 56 tahun.

"Usia pensiun jaminan pensiun itu diartikan sebagai usia saat peserta mulai berhak menerima manfaat pensiun. Bukan usia di mana peserta harus keluar dari angkatan kerja. Padahal, rasio ketergantungan penduduk usia lanjut yang terus meningkat mempengaruhi keberlangsungan program pensiun dan produktivitas perekonomian," ujarnya, Selasa (14/4).

Di Jerman, misalnya, usia pensiun pekerja ditetapkan hingga 65 tahun. Serupa seperti Denmark dan Belanda. Sementara, di Korea, usia pensiun dibatasi hingga 60 tahun dan usia pensiun di Amerika hingga 66 tahun.

Karenanya, menurut dia, pemerintah perlu menetapkan mekanisme peningkatan usia pensiun secara otomatis seiring dengan peningkatan usia harapan hidup. "Saya kira, peningkatan usia pensiun sebanyak 4 bulan setiap tahun cukup wajar. Sekarang ini, usia pensiun terlalu rendah. Salah. Ini harusnya diperpanjang," terang dia.

Berdasarkan data The Calculus of Retirement Income, Schulish School of Business, Cambridge University Press tahun 2006, harapan hidup wanita di negara maju terus meningkat mencapai 3 bulan per tahun.

Peningkatan usia pensiun ini dipercaya akan mengurangi beban program pensiun. Sebab, selain ditentukan dari besaran manfaat pensiun yang dijanjikan, beban program pensiun berfluktuasi bergantung pada jumlah peserta dan perubahan demografi.

Nah, untuk menjaga rasio ketergantungan penduduk usia lanjut di Indonesia pada kisaran 20%, maka usia pensiun perlu dinaikkan menjadi minimal 65 tahun sebelum tahun 2050, bahkan menjadi 75 tahun pada tahun 2095," imbuh Steven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×