Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - BALI. Standard Chartered Bank Indonesia terus berupaya memperluas kerja sama dengan perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending sebagai lender dari strategi pembiayaan institusional.
CEO Standard Chartered Bank Indonesia, Donny Donosepoetro mengatakan saat ini pihaknya telah menjalin kemitraan dengan delapan fintech P2P lending dengan nilai pembiayaan mencapai sekitar Rp 3,3 triliun per kuartal I 2025.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam mengembangkan layanan ritel perbankan. Terbukti selama dua tahun terakhir, Standard Chartered Indonesia tercatat telah menyalurkan pembiayaan kepada dua juta nasabah melalui platform fintech P2P lending.
“Dari 2 juta nasabah itu, 60%nya adalah wanita dan 48%nya itu yang income-nya 5 juta ke bawah,” ujar Donny saat berbincang dengan Kontan di sela acara The 2025 Asia Grassroots Forum di Nusa Dua Bali, Kamis (22/5).
Baca Juga: Standard Chartered Targetkan Pembiayaan Rp 6,6 Triliun ke P2P Lending Tahun Ini
Donny menganggap pencapaian ini sebagai bukti bahwa bank global bisa tetap berkontribusi secara langsung dalam mendorong inklusi keuangan.
“Ini profitable, bukan CSR. Ini hubungan komersial, bukan CSR. Jadi ini memang mekanisme yang bagus menjembatani fungsi intermediasi bank-bank internasional untuk menyasar sektor inklusif,” jelasnya.
Donny menambahkan, bank global kerap menemui hambatan dalam menjangkau segmen ekonomi akar rumput, terutama mikro dan ultra mikro, yang aksesnya sulit. Persaingan dengan bank lokal yang memiliki jaringan luas juga menjadi tantangan tersendiri.
Baca Juga: Standard Chartered Indonesia Jalin Kerja Sama Senilai Rp 2 Triliun dengan Amartha
“Karena sejak pre-Covid, kalau bicara global bank itu biasanya mengalami tantangan dalam hal ritel banking. Karena persaingan dengan bank-bank lokal, persaingan dengan bank-bank regional, itu mengalami kesulitan sehingga ada beberapa yang menjual ritel banking-nya. Tapi kami tidak. Menurut kami, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa sekali di pangsa ritel,” ujar Donny.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa minat perbankan menyalurkan pembiayaan melalui fintech P2P lending terus meningkat. Hingga Februari 2025, nilai outstanding pinjaman dari bank dalam negeri ke sektor fintech P2P lending melonjak 55,7% secara tahunan (yoy) menjadi Rp49,40 triliun. Angka ini mencakup 72,9% dari total outstanding lender domestik yang mencapai Rp67,73 triliun.
Baca Juga: Standard Chartered dan OKX Meluncurkan Uji Coba Agunan Kripto
Selanjutnya: FC Mobile Festival Jawa Barat 2025: Kolaborasi Digital, Olahraga & Budaya di Bandung
Menarik Dibaca: 5 Bagian Tubuh Pria Ini Wajib Disentuh Saat Berhubungan Seksual Agar Makin Intim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News