kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Stimulus Sektor Pendidikan Perlu Dukungan Sektor Public Private Partnership


Sabtu, 14 Juni 2025 / 16:51 WIB
Stimulus Sektor Pendidikan Perlu Dukungan Sektor Public Private Partnership
ILUSTRASI. Kontan - Kementerian Keuangan RI Kilas Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Melalui alokasi anggaran strategis ke sektor strategis, berbagai program prioritas kini mulai direalisasikan, seperti pembangunan sekolah unggulan, sekolah rakyat, hingga revitalisasi sekolah di berbagai daerah.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menuturkan, pembangunan empat Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Garuda saat ini telah memasuki tahap groundbreaking dan awal konstruksi. Proyek ini menjadi bagian penting dari investasi jangka panjang negara dalam bidang pendidikan.

“Anggaran sebesar Rp2 triliun dialokasikan untuk pembangunan empat SMA Unggul Garuda. Kita juga sedang mengembangkan Dana Abadi SMA Unggul tersebut, yang saat ini sudah masuk tahap awal konstruksi,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Jumat (23/5).

Tak hanya sekolah unggulan, Pemerintah juga mulai mengalokasikan anggaran untuk program Sekolah Rakyat. Pada tahap I, pemerintah merenovasi bangunan Sentra Rehabilitasi Sosial, Balai Diklat milik Kementerian Sosial, dan bangunan milik pemerintah daerah di 65 lokasi. Sedangkan untuk tahap II akan diselesaikan pada 85 lokasi tambahan.

“Renovasi tahap I di 65 lokasi ini dianggarkan sebesar Rp396 miliar. Progresnya sudah berjalan dengan harapan bisa mulai menerima lebih dari 5.000 siswa pada tahun ajaran baru mendatang,” tambah Suahasil.

Sementara itu, revitalisasi sekolah menjadi langkah besar lainnya yang dijalankan secara kolaboratif antar kementerian. Kementerian Pendidikan melaksanakan program revitalisasi terhadap 10.440 satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta, dengan anggaran sebesar Rp16,97 triliun.

Langkah serupa dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang merevitalisasi 2.120 madrasah di bawah naungan Kementerian Agama. Untuk program ini, pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp2,52 triliun.

Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, menilai program stimulus ekonomi di sektor pendidikan seperti ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi perekonomian nasional. Menurutnya, investasi di sektor pendidikan bukan hanya soal pembangunan fisik semata, tetapi juga penciptaan peluang ekonomi baru melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam jangka pendek hingga menengah, masyarakat dan pemerintah dapat melihat indikator awal kesuksesan program ini melalui peningkatan angka partisipasi sekolah serta penurunan angka putus sekolah.

Melalui stimulus sektor pendidikan, Josua berharap akses pendidikan berkualitas dapat semakin merata ke berbagai lapisan masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil atau masyarakat kurang mampu. “Pada akhirnya akan memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di masa depan,” kata Joshua saat dihubungi Tim Kontan pada Jumat, 13 Juni 2025.

Secara anggaran, lanjut Josua, pemerintah masih memiliki fleksibilitas dalam mengoptimalisasi sektor pendidikan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan evaluasi berkala dari dana atau anggaran pendidikan yang sudah digunakan. Realokasi dan pemanfaatan instrumen fiskal dengan skema insentif ke daerah juga perlu diperkuat agar mencapai peningkatan kualitas pendidikan.

Tak kalah penting, kolaborasi dengan sektor publik-swasta (Public Private Partnership/PPP) perlu dibuka lebih luas. Skema ini tidak hanya menambah sumber daya tambahan (guru atau infrastruktur), tetapi ikut membuka arus pendanaan dan inovasi untuk akselerasi kualitas pendidikan.

“Pelibatan sektor swasta juga membuka peluang bagi terjadinya transfer keahlian, pengalaman manajemen, serta penggunaan teknologi terkini yang dimiliki oleh swasta. Dengan demikian, kolaborasi ini akan menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif, inovatif, dan adaptif terhadap tantangan masa depan,” jelas Josua.

Selanjutnya: Pakai Bahan Sederhana, Ini 6 Cara Alami Mengusir Lalat di Rumah yang Efektif

Menarik Dibaca: Jangan Campurkan 4 Kandungan Skincare Ini dengan Sulfur, AHA Termasuk!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×