Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Asei Indonesia memproyeksikan kinerja asuransi perjalanan akan meningkat pada akhir tahun. Direktur Utama Asuransi Asei Dody Dalimunthe mengatakan hal itu disebabkan adanya tren peningkatan permintaan asuransi perjalanan (travel insurance) seiring adanya momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Dengan demikian, periode kuartal IV-2025, biasanya disertai permintaan asuransi perjalanan yang meningkat baik domestik maupun internasional. Terkait hal tersebut, beberapa perusahaan asuransi di Indonesia juga melaporkan pertumbuhan premi asuransi perjalanan signifikan yang mengindikasikan tren kenaikan permintaan," ungkapnya kepada Kontan, Minggu (30/11/2025).
Lebih lanjut, Dody mengatakan Asei akan menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja asuransi perjalanan hingga akhir tahun ini. Dia bilang strategi pemasaran yang umum dipakai, yakni menjalankan promo produk asuransi perjalanan pada kuartal IV-2025, serta bundling dengan produk lini usaha lainnya.
"Selain itu, ada juga yang melakukan paket bundling (tiket perjalanan plus asuransi), dan promosi waktu terbatas selama H-45 sampai H-1 Nataru untuk mendorong pembelian impulsif ketika pelanggan membeli tiket," tuturnya.
Baca Juga: Asei Beberkan Sejumlah Tantangan Asuransi Umum Dalam Memperkuat Permodalan
Menurut Dody, adanya stimulus diskon tiket yang diberikan pemerintah dan industri juga bisa menjadi peluang bagi perusahaan asuransi untuk menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan dan pihak terkait. Selain itu, dia mengatakan Asei akan mengoptimalkan distribusi melalui mitra bisnis dengan melakukan kerja sama dengan travel agent, market place, dan platform digital.
"Ditambah, menawarkan produk asuransi mikro dengan pay per trip atau on demand, untuk proteksi keterlambatan khusus, harga lebih kompetitif dan mudah dibeli saat check out tiket," katanya.
Dody menambahkan pihaknya akan melakukan segmentasi dan pemasaran ke segmen tertentu, seperti pelancong muda, keluarga, dan wisatawan internasional, dengan manfaat atau fitur yang disesuaikan. Asei juga menerapkan penentuan harga (pricing) dengan dynamic pricing saat Nataru, yang mana premi untuk paket mencakup keterlambatan atau jaminan pembatalan cenderung dinaikkan saat permintaan tinggi.
Baca Juga: Ini Strategi Asei Garap Lini Asuransi yang Berisiko Tinggi
"Akan tetapi, banyak perusahaan asuransi memilih promo atau menahan kenaikan harga agar tetap kompetitif, terutama ketika maskapai atau pemerintah memberi insentif tarif tiket. Regulasi tidak melarang penyesuaian premi wajar, tetapi perusahaan harus mematuhi prinsip tarif dan underwriting Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ungkapnya.
Untuk Asuransi Asei, Dody mengatakan asuransi perjalanan belum menjadi kontributor premi yang signifikan. Sebab, pihaknya baru melakukan transformasi bisnis ke segmen retail.
Berdasarkan laporan keuangan, Asei mencatatkan pendapatan premi bruto mencapai Rp 483,52 miliar per Oktober 2025. Nilainya meningkat 184,51%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Asuransi Asei Siapkan Strategi Penuhi Ketentuan Ekuitas Minimum OJK
Selanjutnya: Susun RKAP 2026, Ketua Komisi XI DPR RI Akui Danantara Masih Muda
Menarik Dibaca: Hunian Modern Kian Diminati, LIXIL Buka Experience Center di Bali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













