kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.757   31,00   0,19%
  • IDX 8.434   63,76   0,76%
  • KOMPAS100 1.170   10,48   0,90%
  • LQ45 852   7,90   0,94%
  • ISSI 295   2,44   0,83%
  • IDX30 445   2,22   0,50%
  • IDXHIDIV20 513   3,79   0,74%
  • IDX80 132   1,10   0,84%
  • IDXV30 137   0,57   0,42%
  • IDXQ30 141   1,12   0,80%

Ini Strategi Asei Garap Lini Asuransi yang Berisiko Tinggi


Senin, 17 November 2025 / 11:27 WIB
Ini Strategi Asei Garap Lini Asuransi yang Berisiko Tinggi
ILUSTRASI. Dody Dalimunte pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/05/2019. Asuransi Asei Indonesia menerapkan strategi selektif dalam menggarap lini bisnis asuransi yang dinilai memiliki risiko tinggi.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Asei Indonesia menerapkan strategi selektif dalam menggarap lini bisnis asuransi yang dinilai memiliki risiko tinggi dan sangat sensitif terhadap kondisi ekonomi domestik dan global. Direktur Utama Asuransi Asei Dody Dalimunthe mengatakan salah satu lini yang perlu menerapkan sikap selektif, yakni asuransi kredit dan properti. 

"Asuransi kredit bahkan bisa dibatasi kapasitasnya atau pertumbuhan premi dikurangi. Lini yang sangat volatile, seperti asuransi properti, di lokasi rawan atau asuransi yang tergantung pada harga komoditas ekstrem juga bisa menjadi target pembatasan," ungkapnya kepada Kontan, Minggu (16/11).

Untuk menjaga kinerja ke depannya, Dody menyampaikan Asei akan fokus pada lini yang lebih stabil, margin yang lebih dapat dikendalikan, serta pertumbuhan yang lebih organik dan berkualitas daripada hanya volume premi.

Baca Juga: Holding Ultra Mikro Salurkan Pembiayaan Rp 632 Triliun per Kuartal III-2025

"Pertumbuhan premi bruto pada 2025 memiliki potensi besar, karena industri asuransi umum bisa mendapatkan peluang dari perubahan kebutuhan risiko. Namun, margin profitabilitas akan lebih terkendali dan perusahaan akan lebih fokus pada kualitas daripada kuantitas," tuturnya.

Selain itu, Dody menerangkan Asei juga akan fokus pada efisiensi biaya dan underwriting yang ketat sebagai kompensasi atas kondisi makro yang menantang. Dengan memperbaiki underwriting dan menekan klaim, dia meyakini hasil bottom line (laba bersih) bisa membaik dibanding periode sebelumnya. 

Namun, kondisi ekonomi yang masih menantang kemungkinan menyebabkan pertumbuhan premi di lini asuransi berisiko tinggi akan melambat. Dengan demikian, kontribusi pertumbuhan akan datang lebih banyak dari lini yang lebih stabil atau dari diversifikasi produk baru. 

Jika dilihat berdasarkan laporan keuangan, Asei mencatat total pendapatan premi sebesar Rp 363,64 miliar per September 2025. Adapun nilai klaimnya mencapai Rp 266,29 miliar per September 2025. 

Baca Juga: Dorong Kinerja Lini Asuransi Kendaraan Bermotor, Begini Strategi ACA

Selanjutnya: Holding Ultra Mikro Salurkan Pembiayaan Rp 632 Triliun per Kuartal III-2025

Menarik Dibaca: BCA Hadirkan myBCA di Smartwatch, Transaksi Pembayaran Lewat Jam Pintar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×