Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Mega Syariah menegaskan komitmennya memperbesar pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia yang hingga kini masih tergolong kecil dibandingkan bank konvensional.
Hanie Dewita, Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah menilai, rendahnya literasi dan inklusi keuangan syariah masih menjadi tantangan utama dalam mengakselerasi pertumbuhan industri.
Berdasarkan data OJK 2025, indeks literasi keuangan syariah baru mencapai 43,42%, di bawah literasi keuangan nasional sebesar 66,46%.
Sementara itu, tingkat inklusi keuangan syariah masih 13,41%, jauh tertinggal dari inklusi keuangan nasional yang mencapai 75,01%.
Baca Juga: Intip Strategi Bank Mega Syariah Incar DPK Rp 12,6 Triliun di Tahun 2025
“Masih banyak masyarakat yang belum memahami prinsip, manfaat, dan produk perbankan syariah. Karena itu, kami secara konsisten melakukan kegiatan literasi keuangan, mulai dari komunitas, nasabah, hingga pelajar,” ungkap Hanie kepada kontan.co.id, Kamis (2/10).
Untuk memperkuat posisi aset dan pembiayaan, Bank Mega Syariah menjaga fungsi intermediasi melalui pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan fokus pada penguatan dana murah.
"Penyaluran pembiayaan dilakukan secara selektif dengan prinsip kehati-hatian serta profil risiko yang sehat," katanya.
Selain itu, strategi utama dilakukan melalui pendekatan Business-to-Business-to-Consumer (B2B2C), yakni kolaborasi dengan institusi di sektor pendidikan, kesehatan, dan layanan publik.
Pendekatan ini menyasar ekosistem internal mitra korporasi, seperti pegawai, pelajar, hingga tenaga kesehatan.
Baca Juga: Simak Strategi Bank Mega Syariah Manfaatkan Penurunan Suku Bunga Acuan
Berbagai produk tabungan dan pembiayaan juga terus dikembangkan, mulai dari Tabungan Utama iB, Tabungan Haji iB, Tabungan Rencana iB Umroh, hingga Tabungan Simpel iB untuk pelajar.
Inovasi terbaru yang dihadirkan adalah fitur Tarik Tunai Tanpa Kartu melalui aplikasi m-Syariah, yang memungkinkan nasabah menarik uang di ATM tanpa kartu fisik.
"Pemanfaatan ekosistem CT Corp juga menjadi keunggulan dengan menghadirkan promo menarik agar layanan syariah semakin dikenal dan digunakan masyarakat luas," lanjutnya.
Per Agustus 2025, total aset Bank Mega Syariah tercatat lebih dari Rp 17,4 triliun, dengan kontribusi sekitar 2,66% terhadap pangsa pasar aset bank umum syariah (BUS).
Baca Juga: Bank Mega Syariah Catat Pembiayaan Konsumer Lebih dari Rp 482 Miliar per Mei 2025
Pada tahun ini, Bank Mega Syariah menargetkan pertumbuhan positif pada kredit, DPK, maupun aset. Pihaknya optimistis target tersebut tercapai melalui strategi literasi, penguatan produk dana murah, inovasi digital, serta perluasan ekosistem pembiayaan yang lebih inklusif.
Selanjutnya: Didorong Masifnya Sentimen Aksi Korporasi, Indeks Papan Akselerasi Terus Melesat
Menarik Dibaca: 4 Manfaat Minum Cuka Apel Sebelum Tidur, Bagus untuk Gula Darah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News