kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Strategi Bank Tabungan Negara (BBTN) Hadapi Tantangan Perbankan Tahun 2023


Minggu, 27 November 2022 / 14:56 WIB
Strategi Bank Tabungan Negara (BBTN) Hadapi Tantangan Perbankan Tahun 2023
Agen pemasaran KPR BTN melayani pengunjung di ajang Indonesia Properti Expo (IPEX) 2022 di Jakarta Convention Center, Minggu (20/11). Strategi Bank Tabungan Negara (BBTN) Hadapi Tantangan Perbankan Tahun 2023.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memandang prospek pembiayaan tahun depan semakin menantang. Kendati begitu, bank pelat merah ini masih optimistis kredit bisa tetap tumbuh lebih baik. 

BTN memproyeksi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) akan tumbuh sekitar 10%. "Pertumbuhan yang sama terjadi baik untuk KPR subsidi maupun non subsidi," kata Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN dalam Media Gathering BTN, Jumat (25/11).

Optimisme ini didasari atas fakta masih tingginya backlog perumahan di Indonesia yang mencapai 12,7 juta unit berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2021.

Untuk menghadapi tantangan pembiayaan tahun 2023, BTN telah menyiapkan empat strategi bisnis. 

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Pembiayaan Investasi Capai Rp 77,92 Miliar Hingga Oktober 2022

Pertama, melakukan pergeseran atau shifting target ekspansi kredit. 

Haru mengatakan, BTN akan melakukan shifting target dan alokasi sumber data untuk ekspansi kredit margin tinggi dan NPL rendah. Lalu, kredit juga akan difokuskan pada ekosistem pengembangan perumahan. 

Kedua, melakukan rekomposisi dana pihak ketiga (DPK). Hal itu akan dilakukan dengan memperbesar rasio dana murah atau CASA serta memperkuat bisnis wholesale banking untuk mencari dana murah jangka panjang. 

Ketiga, meningkatkan kualitas kredit. Haru bilang, hal itu akan dilakukan dengan melanjutkan inisiatif perbaikan proses bisnis kredit pada segmen UMKM, mempercepat penyelesaian kredit macet, dan melanjutkan inisiatif penjualan aset.

Keempat, memperkuat permodalan. Penguatan terutama dilakukan pada modal inti untuk memperbesar CAR sehingga mampu meningkatkan kemampuan penyaluran kredit, terutama segmen perumahan. 

Baca Juga: Harga Rights Issue Bank BTN (BBTN) Akan Didiskon

Saat ini, BTN sedang dalam proses melakukan penambahan modal lewat mekanisme rights issue dengan target perolehan dana segar sebesar Rp 4,13 triliun. 

Adapun tantangan ke depan menurut Haru ada tiga poin yakni kenaikan suku bunga, normalisasi kebijakan restrukturisasi Covid-19, dan tantangan profitabilitas. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×