Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menerapkan sejumlah strategi untuk mengurangi rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) sektor komersial.
Seperti diketahui, sektor komersial BTN menyumbang NPL cukup tinggi walaupun jumlah penyaluran kredit di sektor ini tidak terlalu signifikan. Tercatat NPL komersial BTN per akhir 2016 sebesar 9,44% dengan proporsi 7,15% dari total kredit.
Oni Febriarto, Direktur BTN mengatakan, NPL sektor komersial sebesar 9,44% turun dari tahun 2016 sebesar 11,57%.
“Beberapa startegi yang kami lakukan adalah meningkatkan penyaluran kredit komersial dan selektif memilih debitur dan proyek,” ujar Oni, Senin (13/2).
Selain itu, bank berkode emiten BBTN ini juga merestrukturisasi kredit dan penagihan untuk memangkas NPL sektor komersil. Strategi lain, dengan menjual aset bermasalah.
Maryono, Direktur Utama BTN mengatakan, secara umum BTN memiliki komitmen untuk memperbaiki kredit bermasalah. Hal ini ditunjukkan dengan realisasi NPL BTN secara umum pada 2016 sebesar 2,84% turun dari 2015 sebesar 3,42%.
Untuk menurunkan NPL, BTN melakukan beberapa strategi diantaranya penjadwalan kembali dan restrukturisasi kredit bermasalah yang ada, baik dengan penjualan langsung maupun lelang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News