kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Strategi Perbankan Jaring Dana Murah di Era Suku Bunga Tinggi


Senin, 16 September 2024 / 19:35 WIB
Strategi Perbankan Jaring Dana Murah di Era Suku Bunga Tinggi
ILUSTRASI. Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis.(25/7/2024). Perbankan berupaya menjaring dana murah untuk menekan laju peningkatan biaya dana, di tengah era suku bunga tinggi.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

Adapun hingga Juli 2024, DPK Bank Mandiri tumbuh sebesar 11,4% secara Year on Year (YoY) dibandingkan posisi Juli 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan dari produk CASA, yaitu produk Giro dan Tabungan, yang tumbuh 13,6% secara YoY. Hal yang sejalan dengan strategi Bank Mandiri menghimpun dana dari dana murah. 

Evi menerangkan, pertumbuhan dana murah Bank Mandiri ini didukung oleh strategi Bank Mandiri yang terus berfokus pada pemanfaatan serta peningkatan layanan digital multi transaksi yang menawarkan kemudahan dan fleksibilitas transaksional seperti Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri serta berbagai program untuk meningkatkan akuisisi nasabah baru dan juga transaksi nasabah eksisting.

"Kami optimis pertumbuhan DPK dan jumlah nasabah Bank Mandiri hingga akhir tahun 2024 dapat tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan pasar," tandasnya.

Selanjutnya, ada PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) yang meluncurkan program Danamon Hadiah Beruntun (DHB). Program ini berlangsung sejak 1 Juni 2024 sampai 31 Januari 2025. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menjaring dana murah.

Baca Juga: Dibayangi Bunga Tinggi dan Risiko Kredit, Perbankan Optimistis Bisa Jaga ROA

Consumer Funding and Wealth Business Head, Bank Danamon, Ivan Jaya mengatakan, program tersebut bukan program baru dan sudah masuk tahun ketiga. Program ini digelar kembali karena terbukti sukses mendongkrak pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) lebih dari 13%.

Pada 2023 lalu, nasabah yang berpartisipasi dalam program DHB meningkat 162%. Tingginya animo masyarakat terhadap program tersebut membuat bank ini kembali menggelarnya di tahun ini.

Selain itu, Danamon juga baru saja memperkenalkan Tabungan Danamon LEBIH PRO, tabungan dengan 9 mata uang sekaligus dalam 1 rekening yang dilengkapi dengan Kartu Debit didukung oleh Mastercard untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam bertransaksi valuta asing.

Sejauh ini per Semester I 2024, Danamon mencatatkan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara bankwide sebesar 15% YoY menjadi Rp146,1 triliun.

Baca Juga: Market Share Masih Mini, Ini Upaya Bank Syariah Memperluas Pangsa Pasar

"Secara keseluruhan, Danamon akan terus bertumbuh sebagai One Financial Group untuk mencapai pertumbuhan dobel-digit dari sisi pendanaan dengan profitabilitas yang berkelanjutan. Kami optimis dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan, sejalan dengan strategi peningkatan layanan dan inovasi produk perbankan," ungkapnya.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) juga berupaya meningkatkan porsi dana murah dalam menghimpun DPK di semester II-2024. CIMB Niaga pun fokus menghimpun CASA yang berasal dari kerjasama segmen payroll, operating account, cash management, dan ekosistem digital.

Total DPK Bank CIMB Niaga tercatat sebesar Rp 249,84 triliun pada semester I-2024, naik 6% yoy dari periode tahun lalu yang sebesar Rp 235,79 triliun.

"Dana murah saat ini tumbuh sekitar 7%. kami berharap CASA masih bisa tetap tumbuh sekitar 7%-8% sampai akhir tahun," ucap Lani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×