kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Suahasil Nazara: Pengawasan industri keuangan non-bank perlu diperkuat


Senin, 13 Januari 2020 / 16:39 WIB
Suahasil Nazara: Pengawasan industri keuangan non-bank perlu diperkuat
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memberikan ucapan kepada anggota Dewan Komisioner OJK Ex-Officio Kementerian Keuangan Suahasil Nazara (kiri) usai pengucapan sumpah jabatan di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (13/1/202


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selepas diangkat menjadi anggota Dewan Komisioner OJK EX- Office Kemenkeu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara turut angkat suara terkait kasus dugaan korupsi yang membelit Asuransi Jiwasraya. 

Suahasil menyatakan, pengawasan industri keuangan non-bank (IKNB) perlu diperkuat sehingga bisa memberikan sinyal. Termasuk pengawasan di industri asuransi, seperti pada kasus Jiwasraya.

Baca Juga: Kemenkeu pantau dampak volatilitas harga minyak dunia ke APBN pasca AS-Iran memanas

Untuk saat ini, pengawasan secara internal melalui laporan keuangan dilakukan melalui proses audit. Sayangnya, proses internal yang telah dilakukan belum mampu mengungkapkan kinerja keuangan sesungguhnya.

“Proses audit tetap dilakukan namun ternyata sinyal kepada lembaga keuangan yang memburuk atauk tidak [kondisi keuangannya] itu mesti didalami lagi,” kata Suahasil di Jakarta, Senin (13/1).

Baca Juga: Ahok di Pertamina kini punya dua jabatan, Komut dan Komisaris Independen

Jadi, regulator harus memiliki kemampuan lebih baik untuk memahami gerak dari sektor keuangan tersebut, tidak hanya sekedar audit tetapi tidak bisa memberikan gambaran kinerja keuangan membaik atau memburuk.

“Maka itu, kami harus kerja sama bersama OJK sebagai pengawas di sektor keuangan. Pemerintah juga melihat sektor keuangan ini secara keseluruhan memiliki mekanisme kerja untuk memahami hal tersebut,” jelas dia.

Baca Juga: Pertamina terapkan digitalisasi integrasi data perpajakan

Untuk saat ini, tidak hanya diperlukan pengawasan untuk mengetahui kinerja perusahaan. Tapi suatu aturan baru yang bisa memberikan sinyal apakah perusahaan tersebut berkinerja baik atau tidak.

“Jadi tidak bisa dikatakan audit satu demi satu selesai, tetapi setelah audit diterima kemudian malah mengalami pemburukan,” tanyanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×