Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perlambatan perekonomian Indonesia tahun lalu, berdampak negatif pada industri keuangan. Salah satu perusahaan yang terkena dampak adalah PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan.
Hasil kinerja SMF di tahun 2013 lalu tak terlalu ciamik. Lirik saja, pertumbuhan laba hanya 3% dibandingkan tahun sebelumnya. Artinya laba bersih perusahaan pelat merah tersebut tercatat sebesar Rp 144,7 miliar.
Walaupun begitu, Direktur Utama PT SMF, Raharjo Adisusanto, menyebutkan pencapaian tersebut terhitung cukup baik, mengingat kondisi pasar tahun lalu volatile dan suku bunga meningkat. Dengan naiknya suku bunga, SMF terpaksa mengambil spread cukup kecil, sehingga laba kian minim.
SMF berhasil meniadakan kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) pada tahun lalu. Selain itu, SMF sangat berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan ke sejumlah bank dan multifinance, sehingga kredit berjalan lancar.
"NPL bisa mencapai O% karena kami mensyaratkan bank atau multifinance harus bisa membayar pinjaman. Kami juga melakukan rating untuk peminjaman, sehingga jaminan kami lancar," ujar Raharjo.
Walaupun kenaikan laba terhitung kecil, target penyaluran pinjaman baru dan sekuritisasi PT SMF tercapai. Tahun lalu, sekuritisasi SMF sebesar Rp 1 triliun, dengan penyaluran pinjaman senilai Rp 2,5 triliun, sehingga aset perusahaan tumbuh 21% atau menjadi Rp 7,47 triliun.
Sementara, penyaluran kredit SMF naik 30,38% menjadi Rp 6,23 triliun. Sedangkan total ekuitas SMF tumbuh 5% menjadi Rp 2,791 triliun. Per Desember 2013, SMF tercatat memiliki 133.941 debitur KPR yang mayoritas adalah kreditur pembiayaan rumah pertama.
Sepanjang tahun 2014 ini, PT SMF berupaya meningkatkan penyaluran pinjaman ke perbankan syariah dan bank daerah selain perbankan konvensional. SMF juga menggenjot pendanaan dari pasar modal. Selain itu, SMF berupaya meningkatkan edukasi perbankan melakukan sekuritisasi, sehingga perbankan bisa memperoleh sumber pedanaan jangka panjang dari pasar modal yang dapat meminimalkan risiko terjadinya mismatch.
PT SMF menargetkan pada tahun ini bisa mencapai target sekuritisasi mencapai Rp 1,5 triliun. Sedangkan dari sisi penyaluran pinjaman, PT SMF menargetkan bisa memberikan pinjaman hingga mencapai Rp 3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News