Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Sun Life Financial Indonesia sepertinya tidak main-main untuk mengembangkan unit usaha syariah. Buktinya, belum genap tiga tahun sejak meluncur Desember 2011 silam, kontribusinya terhadap total bisnis perseroan sudah mencapai 16% hingga akhir tahun lalu. Diharapkan, sumbangsih ini mencapai 25% hingga tahun 2017 – 2018 mendatang.
Berbagai strategi yang telah disiapkan perseroan, antara lain mempertebal ragam produk asuransi jiwa berprinsip syariah untuk memenuhi kebutuhan nasabah, menggiatkan sertifikasi syariah kepada tenaga pemasarnya atawa agen. Hingga kini, sebanyak 80% dari jumlah agen sekitar 7.800 telah mengantongi sertifikasi untuk memasarkan produk asuransi jiwa syariah.
“Kami ingin fokus pada pengembangan bisnis syariah. Kami mengincar kontribusi 25% pada tiga atau empat tahun ke depan, dari posisi saat ini yang sebesar 16%. Secara global, bisnis syariah Sun Life di Asia telah berkontribusi hingga 25% terhadap grup,” imbuh Bert Paterson, Direktur Utama Sun Life ditemui KONTAN, Rabu (30/4).
Sekadar menyegarkan ingatan, di sepanjang tahun lalu, pendapatan premi Sun Life dari unit usaha syariahnya tembus Rp 57 miliar atau bertumbuh 46% ketimbang realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 39 miliar. Tahun ini, perseroan yang berbasis di Kanada tersebut berencana melempar produk asuransi syariah barunya ke pasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News