Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Mekarnya perekonomian negara-negara di Asia menjadi magnet kuat bagi Sun Life Group untuk meningkatkan penetrasi pasarnya. Jangan heran, apabila perusahaan yang berbasis di Kanada ini optimis mampu mengantongi pendapatan dari penjualan sebesar US$ 225 juta hingga akhir 2015 mendatang.
Pendapatan tersebut ditopang oleh aktivitas usaha Sun Life di tujuh negara di Asia, yakni Cina, Hong Kong, India, Filipina, Vietnam, Malaysia dan tak terkecuali Indonesia. Sayangnya, Kevin D Strain, Presiden Sun Life Financial Asia enggan merinci kontribusi masing-masing negara terhadap target pendapatan yang dipatoknya itu.
“Dua tahun lalu, pendapatan dari bisnis Sun Life di Asia hanya US$ 130 juta. Pada 2015 nanti diharapkan, menjadi 225 juta dollar AS atau berkontribusi sebanyak 20% dari total bisnis Sun Life Group,” ujarnya ditemui KONTAN, Rabu (30/4).
Namun, sekadar informasi saja, dibandingkan dengan bisnis Sun Life di negara-negara Asia lainnya, pertumbuhan di Indonesia tidak kalah cepat, meskipun skala usahanya (size) masih mini. “Bisnis di Indonesia masih sangat mungkin bertumbuh, mengingat potensinya yang besar tercermin dari total penduduk yang dan pangsa pasarnya,” terang Kevin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News