kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Survei BI: Jumlah penabung meningkat


Selasa, 03 Februari 2015 / 18:33 WIB
Survei BI: Jumlah penabung meningkat
ILUSTRASI. Ucapan HUT ke-78 RI 17 Agustus 2023 penuh semangat dapat diunggah di media sosial untuk merayakan kemerdekaan Indonesia.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan ada peningkatan jumlah masyarakat yang menabung pada Januari 2015. Hal itu terungkap dalam survei konsumen edisi Januari 2015. Alasan dorongan penabung ini karena tingkatan penghasilan masyarakat lebih tinggi ketimbang peningkatan konsumsi, serta penurunan harga BBM bersubsidi pada Januari 2015.          

Peningkatan tabungan konsumen tercermin dari porsi tabungan terhadap pendapatan (saving to income ratio) menjadi 14,2% per Januari 2015, dari 13,0% pada bulan sebelumnya. Menurut tingkat pengeluaran, peningkatan saving to income ratio tertinggi terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 3 juta - Rp 4 juta per bulan.

Hasil survei BI, konsumen memperkirakan jumlah tabungan akan meningkat pada enam bulan mendatang dengan indeks perkirakan jumlah sebesar 137,3 poin pada Juli 2015, atau meningkat 5,8 poin dari indeks bulan sebelumnya 131,4 poin. BI menyampaikan, tunjangan hari raya (THR) yang akan diterima pada bulan Juli 2015 menjadi salah satu pemicu masyarakat meningkatkan jumlah tabungan mereka untuk enam bulan mendatang. 

Informasi saja, survei konsumen ini dilaksanakan kepada 4.600 rumah tangga sebagai responden (satisfied random sampling) di 18 kota, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Bandar Lampung, Palembang, Banjarmasin, Padang, Pontianak, Samarinda, Manado, Denpasar, Mataram, Pangkal Pinang, Ambon dan Banten.

Adapun, indeks per kota dihitung dengan metode balance score (net balance +100) yang menunjukkan bahwa jika indeks di atas 100 berarti optimis, sedangkan di bawah 100 berarti pesimis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×