kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.325   -69,45   -0,94%
  • KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%
  • LQ45 866   -9,18   -1,05%
  • ISSI 225   -1,80   -0,79%
  • IDX30 443   -4,72   -1,05%
  • IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%
  • IDX80 126   -1,29   -1,01%
  • IDXV30 131   -0,17   -0,13%
  • IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

Survei OVO: Tujuh dari 10 ibu kesulitan mengelola keuangan di masa pandemi


Rabu, 23 Desember 2020 / 19:37 WIB
Survei OVO: Tujuh dari 10 ibu kesulitan mengelola keuangan di masa pandemi
ILUSTRASI. Konsumen memindai?barcode untuk melakukan pembayaran dengan aplikasi uang elektronik./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelolaan keuangan keluarga menjadi salah satu tantangan tersendiri yang dihadapi oleh para ibu, khususnya di masa pandemi Covid-19. Setidaknya ada tujuh dari 10 ibu mengaku kesulitan dalam mengelola keuangan keluarga, dan hanya satu dari 10 ibu yang benar-benar melakukan pencatatan keuangan selama masa pandemi.

Fakta ini terungkap dari survei yang dilakukan oleh OVO, platform pembayaran digital, rewards dan layanan finansial terdepan di Indonesia, kepada 367 responden di Jabodetabek dan sekitarnya. 

Dalam rangka merayakan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2020, OVO mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai peran ibu dengan segala tantangannya dalam mengelola keuangan di masa pandemi.

Pandemi telah menyadarkan para ibu untuk menyiapkan dana darurat. Sayangnya, hanya setengah dari para ibu yang menjadi responden survei mengakui bahwa mereka tidak memiliki dana darurat. Padahal di saat yang bersamaan, ibu yang memiliki dana darurat, lebih dari setengahnya mengungkapkan bahwa mereka merasa terbantu dengan adanya dana tersebut karena dapat digunakan untuk menutupi pengeluaran harian selama pandemi.

Selain dana darurat, dana untuk asuransi dan investasi juga sepatutnya menjadi hal utama yang disiapkan dalam menghadapi masa pandemi. Tapi ternyata hanya tiga dari 10 ibu yang mengalokasikan dana untuk asuransi, dan hanya 8% ibu yang menganggap investasi sebagai prioritas dalam pengelolaan keuangan keluarga.

Baca Juga: Penetrasi asuransi di Indonesia rendah, induk usaha OVO bersiap bikin insurtech

“Kami di OVO menyadari bahwa bukan hal yang mudah bagi keluarga manapun, khususnya para ibu yang berperan dalam mengurus banyak hal di rumah tangga, dalam mengelola keuangan keluarga, selama masa pandemi ini. Oleh karenanya, OVO ingin menggunakan momentum Hari Ibu di tahun ini dengan mengajak masyarakat Indonesia untuk merayakan dan menghargai peran ibu dengan segala tantangannya dalam mengelola keuangan keluarga,” papar Head of Corporate Communications OVO, Harumi Supit dalam keterangan tertulis, Rabu (23/12).

Dengan rendahnya tingkat literasi keuangan, yang baru 38% khususnya pada wanita di Indonesia, ia berharap edukasi mengenai literasi keuangan, termasuk manfaat keuangan digital yang selama ini dilakukan oleh OVO, bisa memberikan dampak positif bagi para ibu agar lebih baik dalam mengatur keuangan keluarga selama pandemi.

“OVO terus mengupayakan agar manfaat keuangan dan layanan keuangan digital bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya para ibu. Sebab dengan literasi keuangan yang lebih baik, para ibu dapat mengatur keuangan keluarga dengan lebih mudah karena banyaknya akses keuangan yang tersedia,” lanjut Harumi.

Konsultan Perencana Keuangan Prita Ghozie, membenarkan hasil survei yang dilakukan oleh OVO. Berdasarkan pengalamannya sebagai konsultan perencana keuangan, di tengah situasi pandemi, banyak kliennya yang mengeluhkan kesulitan pengelolaan keuangan.

“Sebetulnya, sebagai pengelola keuangan rumah tangga, para ibu tidak perlu panik dalam mengelola keuangan, yang terpenting dan harus dilakukan adalah menyusun rencana menabung dan rencana belanja. Berikutnya adalah disiplin dalam menjalankan rencana tersebut, karena dalam rumah tangga, seorang ibu itu bisa diibaratkan sebagai nakhoda yang harus mengelola arus keuangan keluarga. Dengan melakukan pengelolaan keuangan termasuk sudah memiliki proteksi yang jelas bagi keluarga,” paparnya.

Pandemi Covid-19 yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi memberikan dampak yang sangat besar pada pengelolaan keuangan yang dilakukan para ibu, karena dua dari 10 ibu memiliki kecenderungan untuk berbelanja di luar kebutuhan prioritas. 

Belum lagi, setengah dari ibu yang menjadi responden menyebut bila tidak memiliki dana darurat dan 5 dari 10 ibu menyatakan bahwa kesejahteraan hidup (well-being) tidak menjadi prioritas dalam keuangan keluarga mereka saat ini.

Tidak heran bila lebih dari setengah responden mengaku menggunakan dana darurat mereka untuk menutupi pengeluaran sehari-hari selama pandemi. Karena itu, 7 dari 10 ibu berharap mendapatkan bantuan dari perencana keuangan.

Selanjutnya: Kompetisi Antara ShopeePay, Ovo, GoPay, Dana dan LinkAja Kian Sengit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×