Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, hampir setiap orang telah memiliki rekening bank baik berbentuk simpanan maupun tabungan. Dua produk perbankan ini memang terdengar serupa, tapi nyatanya berbeda. Rekening simpanan, sejatinya lebih bersifat sebagai wadah penghasilan bulanan dan cenderung dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Nah, sedangkan tabungan sesuai namanya adalah sebagian dana yang disisihkan untuk bermacam tujuan. Utamanya, dana di tabungan digunakan untuk keperluan bulanan, persiapan dana ataupun cadangan.
Saat ini perbankan pun gencar berlomba untuk mendorong peningkatan dana tabungan. Wajar, dana tabungan bagi perbankan masuk ke dalam kategori dana murah lantaran beban yang dikeluarkan bank dalam mengelola dana di tabungan terbilang murah.
Misalnya saja, saat ini rata-rata bunga tabungan perbankan terbilang sangat rendah yakni 0,25% hingga 2% saja per tahun. Dengan setoran awal biasanya sebesar Rp 500.000.
Tetapi, bunga itu pun sebenarnya juga terkena potongan pajak penghasilan (PPh) sebesar 20%. Belum juga biaya administrasi yang harus dibayarkan nasabah setiap bulan. Plus, ada pula risiko inflasi yang membuat nilai uang kita berubah seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Nikmati bunga deposito sekaligus cashback menarik lewat J Trust Bank Cashback On Call
Namun, menurut Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto, menempatkan dana di tabungan memang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan. Sebab, ada dua fungsi utama dari tabungan.
Pertama, untuk memenuhi kebutuhan transaksi harian khususnya masyarakat di perkotaan. Kedua, untuk menaruh dana cadangan yang bersifat likuid alias dapat dicairkan sewaktu-waktu.
"Jadi, tidak masalah punya lebih dari dua rekening tabungan. Asal dibedakan fungsinya, untuk simpanan atau transaksi. Kemudian ada yang untuk dana cadangan," kata Eko kepada Kontan.co.id, Jumat (4/9).
Idealnya, menurut Eko, dana cadangan sebesar 6 kali pengeluaran bulanan. Artinya, bila dalam satu bulan biaya pengeluarannya sebesar Rp 10 juta, idealnya dana cadangan di tabungan sebesar Rp 60 juta.
Walau terpotong biaya administrasi bulanan, kata Eko, menabung di tabungan jauh lebih aman ketimbang menyimpan secara konvensional atau berbentuk tunai.
Dia menilai, setiap orang harus memiliki tabungan. Tujuannya, tak lain untuk menjamin keuangan menjadi lebih sehat alias terencana sekaligus aman.
Eko juga menyarankan, pembukaan rekening sebaiknya dilakukan di bank yang sesuai dengan kebutuhan. Semisal, bila untuk tujuan transaksi maka ada baiknya membuka rekening di bank dengan tingkat akseptasi di merchant atau memiki jaringan ATM yang banyak.
Namun di luar itu, sejatinya perbankan selalu memiliki cara untuk memanjakan nasabah tabungan melalui beragam program dan gimmick tertentu. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya telah meluncurkan layanan pembukaan rekening melalui mobile banking tanpa harus ke kantor cabang.
Bagi nasabah baru, Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies menuturkan, BNI menawarkan promo berhadian potongan belanja secara daring hingga 75% mulai. BNI juga mempermudah masyarakat untuk membuka rekening tabungan di BNI.
Corina menyebutkan, per 7 September 2020 rekening BNI sudah bisa dibuka melalui Blibli.com, dan nasabah baru bisa langsung mendapat potongan sebesar Rp 100.000. Sebelum Blibli.com, BNI juga telah menjalin kerjasama serupa dengan Bukalapak.
Dalam era digital seperti sekarang, pengembangan mobile banking pun menjadi fokus paling utama perseroan dalam memanjakan nasabahnya untuk bertransaksi. "Di mobile banking BNI, ada perencanaan keuangan seperti untuk investasi, deposito maupun melalui tabungan BNI Tapenas," katanya.
Tidak cuma dari layanannya saja, tingkat keamanan pun diperketat. Khusus mobile banking BNI saat ini sudah dilengkapi fitur face recognition dan biometrik untuk melakukan login di aplikasi.
Sebagai informasi saja, saat ini total pengguna mobile banking BNI telah mencapai 5,92 juta per semester I 2020, meningkat 56,5% secara year on year (yoy). Sementara jumlah rekening dana pihak ketiga (DPK) di BNI saat ini sudah sebanyak 51,5 juta. Adapun, khusus untuk rekening tabungan di BNI saat ini nilainya sudah sebesar Rp 223,67 triliun. Meningkat 18,4% secara tahunan.
Baca Juga: Alumni Bank Mandiri duduki kursi dirut bank anggota Himbara, berikut daftarnya