Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tercatat telah mengucurkan kredit sebesar US$ 58 juta atau Rp 500 miliar kepada PT Pupuk Sriwidjaya (Pusri) hingga akhir 2010. Pinjaman tersebut ditujukan bagi pengembangan bisnis pabrik pupuk tersebut.
Kepala Kantor Wilayah II BMRI Palembang Adang Joedianto mengatakan, pemberian pinjaman itu berdasarkan pertimbangan bahwa industri pupuk sangat potensial. "Indonesia membutuhkan pupuk untuk meningkatkan kualitas hasil-hasil pertanian dalam jumlah tinggi," katanya dalam rilis yang diterima KONTAN, Senin (18/4).
Sampai akhir 2010, BMRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 12,819 triliun di wilayah Palembang dan sekitarnya. Angka ini naik 29,92% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 9,867 triliun.
Dari jumlah tersebut sebesar Rp 3,779 triliun disalurkan ke sektor korporasi, sebesar Rp 3,395 triliun ke sektor komersial dan Rp 2,749 triliun untuk sektor business banking dan lainnya ke sektor mikro dan consumer.
Sistem pembayaran online
Selain mengucurkan kredit, BMRI juga mengenal sistem pembayaran online kepada distributor Pusri pada minggu ketiga April 2011. Sistem pembayaran online ini untuk kelancaran distribusi pupuk di seluruh Indonesia.
Pusri tercatat mempunyai 2.500 distributor seluruh Indonesia. Manajer Pemasaran Pusri area Sumatera Selatan Masriza Ali bilang sistem pembayaran online akan membantu Pusri dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas transaksi keuangan.
“Cepatnya proses transaksi membuat respon penyerahan barang ke distributor juga semakin cepat. Hal ini mendorong terciptanya efisien di berbagai lini usaha sehingga produksi dan distribusi pupuk urea dapat lebih baik,” ujarnya.
Produk Pusri dijual ke seluruh wilayah Sumatera dan sebagian Pulau Jawa. Awalnya, produsen pupuk urea ini hanya memiliki satu pabrik dengan kapasitas terpasang 100.000 ton per tahun. Saat ini kapasitas produksi Pusri mencapai 2,28 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News