kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,31   16,96   1.85%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2020 menjadi musim konsolidasi dan penambahan modal di industri perbankan


Jumat, 06 November 2020 / 19:47 WIB
Tahun 2020 menjadi musim konsolidasi dan penambahan modal di industri perbankan
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Bank Permata. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/09/03/2016


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

Sementara empat bank BUKU I lain yang melakukan penanmbahan modal sudah berhasil naik kelas ke BUKU II. Mereka adalah Bank Jago, Bank Neo Commerce, Bank Kesejahteraan Ekonomi(BKE), dan Bank Royal.  Di luar bank BUKU I, terdampak bank Bukopin yang juga telah melakukan penambahan modal tahun ini lewat right issue. 

Saat ini masih ada sejumlah bank cilik yang harus berjuang untuk memenuhi ketentuan modal inti yang sudah mendekati deadline. Bank Harda harus menambah modal inti minimal Rp 728 miliar, Prima Master Bank memiliki modal inti Rp 286,09 miliar  per Juni dan membutuhkan tambahan modal paling sedikit Rp 713 miliar. 

Bank Fama Internasional baru memiliki modal inti Rp 269,39 miliar per Maret 2020. Selanjutnya, ada BPD Bengkulu punya modal inti Rp 822,47 miliar per Juni 2020 dan BPD Banten hanya memiliki modal inti Rp 113,5 miliar per Maret 2020.

Bank Banten bakal melaksanakan  right issue untuk meningkatkan modal. Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa menjelaskan,  berkaitan dengan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2020. Dalam Perda itu, Pemprov Banten selaku pemegang saham perseroan melalui PT Banten Global Developtment (BGD) bakal memperkuat modal Bank Banten dengan nilai mencapai Rp 1,55 triliun.

Fahmi bilang, pihaknya menargetkan dana Rp 3,04 triliun dari aksi korporasi itu. Bank ini akan melakukan pemenuhan aturan modala inti secara bertahap dimana tahun ini akan mengejar minimum Rp 1 triliun, kemudian Rp 2 triliun di akhir 2021 hingga mencapai Rp 3 triliun pada 31 Desember 2022. 

Rencana aksi korporasi Bank Banten ini juga telah mendapat persetujuan para pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 2 Oktober 2020. 

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan, tahun ini banyak terjadi konsolidasi dan penambahan modal pada perbankan karena bank kecil memang sedang kesulitan permodalan. Apalagi di tengah pandemi ini, lanjutnya, dana pihak ketiga (DPK) di bank cilik banyak berpindah ke bak-bank besar. "Oleh karena itu, permodalan mereka harus diperkuat," kata Suria. 

Selain itu, lanjutnya, ketentuan modal inti bank juga sudah dinaikkan. Bank harus melakukan penambahan modal secara berkala sehingga jadi Rp 3 triliun pada 2022. Oleh karena itu, ia menilai bagus jika memang ada investor yang mau membeli bank-bank kecil  tersebut.

Selanjutnya: Cadangan devisa bulan Oktober terpangkas lagi, simak kata ekonom Bank BCA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×