Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Aktivitas usaha pembiayaan yang dilakoni PT Kencana Internusa Artha Finance alias KITA Finance boleh jadi memang lesu di sepanjang tahun ini. Bagaimana tidak? Perseroan terpaksa merevisi target dua kali, karena perlambatan pertumbuhan nyaris tidak bisa dihindari. Namun, jangan khawatir, tahun depan, diperkirakan bisnisnya kembali mengkilap.
Optimisme ini terlihat dari target penyaluran pembiayaan tahun depan yang dipatok tumbuh 57%, yaitu dari Rp 1,4 triliun proyeksi akhir tahun ini menjadi sebesar Rp 2,2 triliun pada tahun kambing kayu di 2015 nanti. “Optimisme ini berangkat dari empat strategi bisnis kami di tahun depan,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (16/12).
Pertama, meningkatkan market share pembiayaan kendaraan roda empat bermerek Honda dari tahun ini sekitar 10% menjadi 12% di tahun depan. Peningkatan market share pembiayaan mobil Honda ini juga akan diikuti dengan peningkatan pembiayaan mobil non Honda. Sehingga, secara nilai, booking perseroan semakin gemuk.
Kedua, sambung Ernin, mempertebal portfolio bisnis pembiayaan operational lease. Operational lease sendiri sudah berjalan tahun ini, namun pembiayaannya masih kurang dari 1% terhadap total bisnis perseroan. Ketiga, perseroan berniat memperpanjang tenor pembiayaan dari saat ini maksimal lima tahun menjadi 6 – 7 tahun.
“Perpanjangan tenor sekaligus sebagai upaya memitigasi risiko dan menghindari kredit macet, sehingga nasabah tidak perlu melakukan restrukturisasi. Strategi memperpanjang tenor ini akan kami luncurkan tahun depan,” terang Ernin.
Keempat, dia menambahkan, pihaknya akan melebarkan sayap usaha ke pembiayaan konsumen lain. Selama ini, aktivitas usaha pembiayaan konsumen perseroan hanya fokus pada kendaraan roda empat baru maupun bekas. Ke depan, perseroan akan membiayai elektronik dan perabotan rumah tangga.
Sampai November 2014, KITA Finance tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,2 triliun untuk 8.285 unit mobil. Di akhir tahun nanti, perseroan yang 70% bisnisnya mengandalkan join financing dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut memprediksi pembiayaannya mencapai Rp 1,4 triliun atau mengalir untuk 9.000 unit mobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News