kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tahun depan premi asuransi bencana naik


Kamis, 15 Desember 2011 / 11:23 WIB
ILUSTRASI. Rupiah ditutup menguat tipis 0,007% ke Rp 14.059 per dolar AS pada hari ini (14/1)


Reporter: Feri Kristianto | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kabar buruk datang dari industri asuransi. Mereka kemungkinan besar akan menaikkan premi asuransi bencana mulai tahun depan. Ini buntut dari keinginan perusahaan reasuransi menaikkan setoran premi.

Direktur PT Sompo Japan Insurance Indonesia, Erixon Hutapea mengatakan, reasuransi meminta kenaikan premi antara 20%-35%. Saat ini proses tawar menawar dengan perusahaan asuransi masih terus berlangsung. "Kami sedang negoisasi dengan mereka," ujar Erixon, Rabu (14/12).

Menurut Erixon, sejatinya tarif premi reasuransi bencana ditetapkan. Namun bencana di beberapa negara mendorong reasuransi menyesuaikan besaran premi. Tsunami di Jepang, gempa bumi di New Zealand, banjir di Australia dan terakhir banjir besar di Thailand, mengakibatkan perusahaan reasuransi menanggung resiko besar.

Alhasil banyak perusahaan reasuransi menarik diri dari bisnis bencana. Kondisi ini menyebabkan kapasitas reasuransi dalam menampung resiko bencana ikut berkurang. Apalagi, reasuransi yang masih bertahan banyak memperketat persetujuan pertanggungan. Imbasnya, harga reasuransi naik.

Situasi ini menular ke perusahaan asuransi. Maklum dana perusahaan asuransi dijamin reasuransi. Menurut Erixon, jika tidak bisa negosiasi harga, per Januari 2012 premi asuransi otomatis ikut naik. Erixon berharap, kenaikan premi tersebut maksimal sebesar 20%.
Asal tahu saja, kontribusi premi Sompo Japan Insurance Indonesia, sebanyak 80% berasal dari perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Sedangkan bisnis lokal hanya 20%.

Hingga November 2011, Sompo mendulang premi senilai Rp 162 miliar. Angka tersebut tumbuh 15% dari total premi tahun lalu. Kontribusi premi berasal dari properti dan bencana 55%, marine cargo 26%, kendaraan bermotor 8%, dan rekayasa 7%. Sedangkan laba anak usaha belum diaudit per Oktober sebesar Rp 17,7 miliar.

Presiden Direktur Asuransi Maipark Indonesia, Frans Sahusilawane mengakui, ada permintaan negoisasi premi dari reasuransi. Namun kenaikannya sebesar 10%-15%. "Kami berharap, kalau naik cukup satu digit saja," kata Frans.
Menurut dia, potensi pertumbuhan premi asuransi bencana tahun depan masih sangat bagus. Frans memperkirakan, tahun depan premi asuransi bencana Maipark tumbuh 18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×