kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Tahun ini ada 5 tantangan industri asuransi jiwa


Selasa, 12 Januari 2016 / 19:24 WIB
Tahun ini ada 5 tantangan industri asuransi jiwa


Reporter: Mona Tobing | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kondisi ekonomi tidak lagi menjadi satu-satunya tantangan yang harus dihadapi industri asuransi jiwa untuk menjaga pertumbuhan premi. Setidaknya ada lima tantangan yang bakal dihadapi asuransi jiwa di tahun ini.

Togar Pasaribu, Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) merinci tantangan tantangan paling besar asuransi jiwa antara lain: pertama, kondisi pasar modal yang fluktuatif. Kedua, aturan main pajak khusus untuk asuransi jiwa. Ketiga, penetrasi asuransi terhadap jumlah penduduk Indonesia yang masih rendah dibawah 5%.

Keempat, rendahnya literasi asuransi kepada masyarakat khususnya untuk masyarakat menengah ke bawah. Terakhir, penjualan asuransi mikro yang dinilai kurang massive.

Meski begitu, peluang bisnis asuransi untuk tumbuh dalam kondisi ekonomi sulit masih terbuka. Misalnya dengan perusahaan asuransi kian giat dalam mengeluarkan produk barunya. "Tapi juga harus diperhatikan apakah produk asuransi yang dijual apakah memang dibutuhkan oleh masyarakat," tandas Togar pada Selasa (12/1).

Akhir tahun ini, AAJI memprediksi perolehan premi asuransi jiwa 2015 bisa mencapai Rp 120 triliun. Tahun ini, premi asuransi jiwa diperkirakan bisa tumbuh 20% hingga 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×