Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Perlambatan ekonomi memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) di banyak sektor industri. Tapi tidak di industri asuransi. Nyatanya, beberapa perusahaan asuransi justru mengaku akan merekrut lebih banyak lagi tenaga kerja tahun ini. Terutama, untuk menjadi pemasar produk asuransi, yang lazim disebut agen asuransi.
Executive Vice President and Chief Agency Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Nelly Husnayati menyatakan, Manulife akan menambah jumlah agen sebanyak 1.200-1.300 orang tahun ini. Dengan demikian, agen tetap Manulife akan bertambah menjadi 4.500 orang. "Kami mengejar premi dari produktivitas agen, makanya semua agen tidak ada yang bekerja paruh waktu," terang Nelly, kemarin (11/2).
Selama ini, menurut Nelly, premi yang dikumpulkan para agen menyumbang 75% pada total pendapatan usaha Manulife. Sampai triwulan ketiga 2008, Manulife mampu menjaring premi baru Rp 890 miliar atau naik 108% dibandingkan premi baru di 2007.
Itu sebabnya Manulife hanya merekrut agen tetap alias full time. "Supaya produktivitasnya tinggi," imbuh Nelly. Untuk memompa produktivitas agen, Manulife juga memberi penghargaan bagi agen berprestasi. Tahun lalu, misalnya, Manulife memberi penghargaan pada 350 agen. Mereka merupakan agen yang memiliki perolehan premi di atas Rp 400 juta per tahun. Manulife menargetkan, tahun ini ada 600 agen yang mencetak prestasi serupa.
PT Asuransi Jiwa Recapital (Relife) juga akan menambah agennya sebanyak 30% pada tahun ini. "Kami ingin punya 4.000 agen," kata Liza Linda, Presiden Direktur Relife. Saat ini Relife sudah mempunyai sekitar 3000 agen yang tersebar di berbagai daerah.
Dengan menggenjot jumlah agen, Relife memperkirakan pendapatan preminya tahun ini bisa mencapai Rp 300 miliar atau naik 82,93% dibanding pencapaian sebesar Rp 164 miliar pada tahun 2008.
Relife juga akan menambah produk-produk baru. "Mei dan September nanti kami akan luncurkan tiga produk kesehatan dan satu produk jaminan hari tua," beber Linda.
Manulife juga akan meluncurkan produk baru yakni asuransi syariah pada Maret atau awal April nanti. Untuk produk itu, Manulife mengaku telah mengantongi rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional. "Sekarang tinggal menunggu lisensi dari Departemen Keuangan," kata Nelly.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News