Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
Sedangkan Direktur Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Panji Irawan menyatakan pemenpatan dana di surat berharga tidak akan berbeda dengan pencapaian 2018.
Selama suku bunganya masih menarik, paling tidak sama dengan tahun 2018. Sebelumnya Panji menargetkan penempatan dana untuk surat berharga tumbuh sekitar 12% yoy.
Merujuk pada laporan keuangan PT Bank Mandiri pada November 2018, dana Mandiri yang ditempatkan ke pada surat berharga sebesar Rp 130,57 triliun. Nilai ini tumbuh 11,73% yoy dari posisi yang sama tahun lalu Rp 116,86 triliun.
Begitupun dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memproyeksi penempatan dana bank di surat berharga sepanjang 2018 masih single digit.
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo bilang tren penempatan bank di surat berharga pada 2018 menurun bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya lantaran likuiditas bank sepanjang 2018 ketat.
"Namun pada 2019, proyeksi penempatan surat berharga akan meningkat sekitar 10% yoy, kurang lebih akan seimbang dengan peningkatan capital BRI," ujar Haru kepada Kontan.co.id pada Senin (7/1).
Sebelumnya, BRI menargetkan kredit sepanjang 2019 tumbuh 14% yoy. Hingga November 2018, bank dengan sandi saham BBRI ini telah menempatkan dana di surat berharga sebesar Rp 179,22 triliun. Nilai ini tumbuh 6,67% yoy dibandingkan November 2017 sebesar Rp 168 triliun.
Asal tahu saja, Data OJK per Oktober 2018, penempatan dana bank di surat berharga sebesar Rp 1.018,57 triliun. Nilai ini turun 0,73% yoy dari posisi yang sama tahun lalu Rp 1.026,15 triliun. Sedangkan data Bank Indonesia mencatat kredit tumbuh 13,1% yoy di Oktober 2018 menjadi Rp 5.189,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News