Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
“Ya kemungkinannya pada Semester 1-2023 ini, Kami akan melakukan public expose-nya minggu depan. Itu bisa gunakan financial statement-nya untuk aksi korporasi ini,” tambahnya.
Adapun Bank Panin memiliki Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2018 senilai Rp 3,9 triliun yang akan jatuh tempo pada 27 Februari 2023 mendatang. Adapun Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo menyatakan menyatakan telah menyiapkan dana yang cukup untuk melunasi kewajiban ini.
“Sementara ini dana untuk pelunasan tersebut ditempatkan Antar Bank. Ada rencana untuk melakukan refinancing obligasi yang jatuh tempo dalam rangka diversifikasi pendanaan dan mengurangi maturity mismatch tentu ada. Namun realisasinya masih akan memperhatikan perkembangan suku bunga dan permintaan pasar,” paparnya.
PT Bank CIMB Niaga Tbk memiliki Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2020 Seri B senilai Rp 287 miliar yang akan jatuh tempo pada 27 Maret 2023. Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara menyebut telah menyiapkan dana pelunasan dari kas internal bank.
Baca Juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit ke Industri Hilir Rp 144 Triliun per November 2022
“Tahun ini ada rencana untuk untuk menerbitkan lagi tapi sangat lihat kondisi. Pertama terkait pricing-nya, karena semua sedang naik terus. Kedua, opsi likuiditas masih banyak di market dan di internal, jadi masih lihat kondisi ini,” tuturnya kepada KONTAN.
Ia menyatakan CIMB Niaga berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan hingga 28% di 2022 lalu. Pandji meyakini tahun ini pembiayaan bisa naik 15 %, mayoritas akan datang dari pembiayaan rumah dan sektor korporasi.
Sedangkan Bank BRI juga telah menyiapkan dana untuk pembayaran pokok Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV Tahun 2018 Seri A sebesar Rp 1,83 triliun. Kewajiban itu harus dipenuhi pada 21 Februari 2023.
“Penempatan dana tersebut saat ini berada pada High Quality Liquid Asset BRI dan BRI tidak berencana melunasi kewajiban itu dengan utang. Penerbitan surat berharga oleh BRI akan menyesuaikan dengan pergerakan kebutuhan likuiditas perseroan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News