kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tahun lalu, premi asuransi tumbuh 13%


Senin, 18 Maret 2013 / 10:29 WIB
Tahun lalu, premi asuransi tumbuh 13%
ILUSTRASI. Kacang almond bisa membantu menurunkan berat badan.


Reporter: Feri Kristianto |

JAKARTA. Pertumbuhan premi industri asuransi umum tahun 2012 meleset dari perkiraan. Menurut data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sebelum diaudit, premi industri asuransi umum hanya tumbuh 13%.

Total premi asuransi kerugian tahun lalu sebesar Rp 38,7 triliun, sedangkan tahun sebelumnya Rp 34,3 triliun. Bukan hanya meleset dari perkiraan tumbuh 24%, angka itu juga lebih rendah ketimbang pertumbuhan tahun 2011  yang sebesar 19,5%. Biang keladi perlambatan diduga karena kebijakan aturan uang muka kredit kendaraan bermotor dan belum membaiknya tarif properti.

Padahal, dua jenis asuransi ini mendominasi pangsa pasar asuransi umum. Premi kendaraan bermotor Rp 11,6 triliun, tumbuh 13,3%. Sedangkan premi asuransi properti Rp 10,8 triliun, naik 12,3%. Industri yakin, pertumbuhan keduanya bisa lebih pesat.  "Saya yakin bisa lebih besar, kalau tidak ada aturan uang muka," imbuh Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI akhir pekan lalu.

Budi Herawan, Kepala Bidang Statistik, Analisa dan Informasi AAUI, menambahkan, beberapa pelaku juga mengurangi bisnis di pos tertentu dan memilih fokus pada produk menguntungkan.

Pernyataan Budi merujuk Asuransi Jaya Proteksi (Japro). Sejak diakuisisi ACE Limited, asuransi yang sebelumnya banyak bermain di kendaraan bermotor ini melakukan pembenahan.

Laba terjaga

Meski meleset, kontribusi beberapa  produk tetap naik. Premi asuransi kecelakaan dan kesehatan, tumbuh 33,4% menjadi Rp 5,2 triliun. Asuransi kredit dan penjaminan tumbuh 28,2% menjadi Rp 1,6 triliun. Premi asuransi rangka kapal tumbuh 25,8% menjadi Rp 1,2 triliun. Tahun ini, produk-produk tersebut tetap diperkirakan tumbuh tinggi.

Masih dari data yang sama, rasio klaim tahun lalu sebesar 44,2% dari premi. Meski angka ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya yang 37,2%, tetapi itu di bawah batas toleransi. Salah satu penyumbang kenaikan adalah asuransi pesawat udara. Klaim segmen ini naik 614,2% menjadi Rp 1,9 triliun lantaran satelit Telkom gagal orbit tahun lalu. 

Bocoran dari Budi, biar pun premi tumbuh cekak dan rasio klaim naik, pundi-pundi laba asuransi umum tetap terjaga. "Saya lihat pertumbuhan laba kisaran 15%, tapi menunggu audit dulu," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×