kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,67   3,65   0.41%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak mau kalah dari fintech, bank menengah dan kecil mulai geluti kredit digital


Senin, 03 Februari 2020 / 19:57 WIB
Tak mau kalah dari fintech, bank menengah dan kecil mulai geluti kredit digital
ILUSTRASI. Model memperlihatkan situs web PDaja.com saat peluncuran di Jakarta, Jumat (16/11). Maraknya perkembangan perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending membuat bank harus putar otak dorong ekspansi. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya perkembangan perusahaan fintech peer to peer lending (P2P) membuat bank harus putar otak dorong ekspansi. Salah satunya yakni dengan meluncurkan layanan kredit secara daring atau digital.

Terbaru misalnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) berniat untuk merilis aplikasi kredit daring pada akhir Februari 2020 ini. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan aplikasi tersebut bakal diberi nama Jatim Kilat, nantinya melalui aplikasi tersebut seluruh nasabah Bank Jatim diperkenankan untuk mengajukan pinjaman kredit secara daring.

Baca Juga: Kontribusi laba anak usaha BNI dan Bank Mandiri tumbuh di tahun lalu

Adapun, plafon alias ticket size yang ditawarkan yakni berkisar antara Rp 15 juta hingga Rp 50 juta. Untuk dapat memuluskan rencana ini, perseroan pun telah menggandeng PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) guna mengadaptasi aplikasi pinjaman daring.

Namun, plafon yang diberikan sengaja dibuat lebih tinggi dibandingkan fintech P2P lainnya guna meredam persaingan. "Aplikasi ini bisa dipakai melalui Android, sehingga keputusan atau prosesnya sangat cepat. Bisa dalam hitungan menit," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (3/2).

Meski begitu, berbeda dengan pinjaman daring pada umumnya. Menurut Ferdian, Jatim Kilat tetap mengharuskan debitur untuk memiliki agunan sebelum melakukan pinjaman. Namun, nilai agunannya relatif rendah yakni hanya sebesar 35% dari total pinjaman.

"Seluruh nasabah bisa mengajukan, tidak hanya untuk PNS (Pegawai Negeri Sipil)," katanya. Lewat peluncuran layanan ini, Bank Jatim pun menjadi BPD pertama yang memiliki aplikasi pinjaman secara daring.

Baca Juga: Ada dugaan window dressing, BTN dipanggil DPR

Aplikasi ini juga menjadi salah satu upaya Bank Jatim untuk mendongkrak pertumbuhan kredit di tahun sebesar 14% secara year on year (yoy).

Bank milik Pemprov Jawa Timur ini bahkan sudah mempersiapkan anggaran setidaknya Rp 150 miliar tahun ini untuk mematangkan rencana pengembangan kredit secara digital. Asal tahu saja, tahun lalu kredit UMKM Bank Jatim naik sebesar 18,85% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 5,06 triliun menjadi Rp 6,02 triliun.

Jauh lebih dulu dari Bank Jatim, PT Bank Sahabat Sampoerna juga memiliki produk serupa. Bertajuk PDaja.com, pinjaman daring milik Bank Sampoerna ini juga mengharuskan debitur memiliki agunan dalam hal ini berupa properti. "PDaja.com dijalankan secara kolaboratif antara Bank Sampoerna dengan KSP Shabat Mitra Sejati," tutur Direktur Keuangan Bank Sampoerna Henky Suryaputra.

Adapun, menurut Henky pinjaman digital berbasis perbankan ini sudah mencatatkan perkembangan positif. Setidaknya, sampai dengan akhir 2019 lalu total pinjaman yang dilakukan melalui PDaja.com sudah berada pada kisaran Rp 400 miliar. "Kami berharap 2020 bisa tumbuh dua kali lipat dari yang kami salurkan tahun lalu," lanjutnya.

Untuk dapat mencapai target penyaluran tersebut, Bank Sampoerna akan lebih berupaya memperkenalkan layanan PDaja.com ke masyarakat luas. Selain melakukan launching layanan PDaja.com di beberapa kota besar di luar Jakarta.

Baca Juga: OJK masih bahas aturan baru soal modal bank umum

Pihaknya juga bakal mengitensifkan aktivitas digital marketing termasuk dengan memanfaatkan sosial media, pemanfaatan SOE (Search Engine Optimisation), dan bilamana dirasa perlu melakukan penempatan iklan di mesin pencari atau halaman website.

Sementara itu, beberapa bank kecil dan menengah lainnya juga berniat untuk merilis produk serupa. PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank MNC) misalnya yang berencana untuk merilis fitur pengajuan kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA) secara daring.

Direktur Utama Bank MNC Mahdan menuturkan fitur tersebut akan disertakan dalam aplikasi mobile banking (mBanking) milik perusahaan. "Rencananya akhir tahun 2020 bisa rilis," terangnya.

Baca Juga: Sektor keuangan dan barang konsumen mulai mengangkat IHSG, ini saham penggeraknya

Serupa, Direktur PT Bank Woori Saudara Tbk menuturkan pihaknya akan membuka layanan pengajuan kredit kredit secara daring guna mempercepat proses. "Namun, prosesnya tetap akan dilakukan secara offline," singkatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×