Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) mengincar pengelolaan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) kabupaten dan kota di Provinsi Banten perlahan terlaksana. Maklum, pengelolaan RKUD ini bisa menjadi amunisi tambahan terkait likuiditas bank.
Terbaru, Bank Banten melakukan penandatanganan kerjasama Pengelolaan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dan pembayaran pajak dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak. Di mana, itu dilanjutkan dengan sosialisasi dan diskusi mengenai produk dan layanan Bank Banten.
Plt. Direktur Utama Bank Banten, Rodi Judo Dahono, mengungkapkan bahwa perjanjian ini merupakan langkah awal yang sangat penting bagi Bank Banten dalam upaya untuk memberikan pelayanan terbaik dalam pengelolaan keuangan daerah, dengan pelayanan yang lebih baik lagi dalam mendukung pengelolaan keuangan daerah bagi Kabupaten Lebak.
Baca Juga: Bank Pasang Strategi Demi Menggaet Dana dari Nasabah Berharta Gede
Ia bilang kerjasama ini diharapkan tidak hanya akan membawa manfaat dalam hal efektivitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah, tetapi juga sebagai awal dari berbagai inisiatif dan program yang dapat mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lebak.
“Misalnya, seperti peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Stabilitas Ekonomi Daerah, Pengembangan Infrastruktur dan Peningkatan Investasi Daerah,” ujar Rodi.
Sebelumnya, Rodi sempat bilang bahwa salah satu fokus bank di tahun ini yaitu dengan mengambil captive market di 4 kota/kabupaten. Dalam hal ini, terkait pengelolaan RKUD pemerintah setempat.
“Jika kita bisa mengambil empat saja, dengan jumlah potensi PNS 35.000, saya yakin bisa tumbuh besar,” tambahnya.
Baca Juga: Bank Jateng Batal Jadi Induk KUB, Ingin Fokus Penguatan di Ekosistem Pemda
Ia juga sempat bilang bahwa likuiditas BPD itu sejatinya terbantu dengan adanya pengelolaan keuangan daerah dalam bentuk Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Hal itu menjadi salah satu sumber dana murah bagi BPD.
Rodi menyebutkan bahwa saat ini dengan RKUD yang mencapai lebih dari Rp 1 triliun membuat porsi dana murah Bank Banten cukup besar. Di mana, porsi dana murah Bank Banten saat ini 40%.
Lebih lanjut, Rodi bilang likuiditas BPD baru agak sedikit rawan jika sudah memasuki periode akhir tahun. Mengingat, biasanya di periode tersebut ada penarikan semua RKUD dan yang tersisa hanya sisa anggaran pendapatan.
“Makanya di akhir tahun lalu LDR kita di 98% tapi sekarang sudah 84%,” ujar Rodi, belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News