kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Tambah modal, Bank Sampoerna jajaki opsi merger dan gandeng investor strategis


Jumat, 03 September 2021 / 23:49 WIB
Tambah modal, Bank Sampoerna jajaki opsi merger dan gandeng investor strategis
ILUSTRASI. Pada kuartal pertama tahun 2021 sendiri tercatat lebih dari 5,5 juta transaksi virtual account dilayani Bank Sampoerna,


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Permodalan menjadi fokus perhatian bank-bank kecil. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibank perbankan memiliki modal minimal Rp 3 triliun pada tahun 2022.

Maka, bank-bank kecil kasak-kusuk. Ada yang dengan strategi “pompom” dengan gembar-gembor menjadi bank digital agar menarik investor dan harga saham mereka  naik. Tapi ada pula yang kalem dan tak banyak gambar-gembor,

Sebut saja Bank Sampoerna. Hingga akhir tahun 2021,  bank milik Keluarga Sampoerna itu menargetkan meningkatkan modal menjadi Rp 2 triliun dari Rp 1,7 triluun saat ini. 

Untuk menggapai rencana itu, Bank Sampoerna menyiapkan tiga opsi. Yakni merger dengan bank lain, mencari investor dari perusahaan rintisan seperti e-commerce atau fintech dan terakhir dari pemilik eksisting. 

Saat ini, pemegang saham Bank Sampoerna terdiri dari PT Sampoerna Investama sebesar 78,48%, PT Cakrawala Mulia Prima (Alfa Group) sebesar 17,44%, Abakus (Asis Pasifik) Pte Ltd. sebesar 3,11 persen, dan Ekadharmajanto Kasih sebesar 0,97%. Opsi pemilik eksisting ditempuh, jika Bank Sampoerna ta kunjung mendapat investor. 

Ketiga opsi itu berjalan bersamaan. Bank Sampoerna sudah beremu dengan beberapa investor. "Sudah ada letter of agreement  dengan beberapa calon investor, tetapi kami belum bisa disclose," ujar Direktur Bank Sahabat Sampoerna, Hengky Suryaputra, dalam paparan daring, Selasa (31/8).

Sebenarnya ada satu opsi lagi yakni penawaran saham perdana alias initial  public offering (IPO). Namun opsi ini ditundan karena panemi. Selain itu dengan kebuthan Rp 300 miiar tahun ini, opsi IPO belum terasa perlu. Opsi ini kemungkinan dibuka tahun depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×