kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tantangan bank menggunting bunga kredit


Minggu, 08 Januari 2017 / 20:54 WIB
Tantangan bank menggunting bunga kredit


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Beberapa bankir menyebut pada tahun 2017 ini penurunan suku bunga kredit tidak akan sekencang pada 2016 lalu. Pasalnya, bunga di Tanah Air akan terimbas tren pengetatan ekonomi di Amerika Serikat jika Federal Reserve jadi menaikkan bunga.

Selain itu, dengan adanya proyeksi likuiditas ketat pada tahun ini, bank lebih sulit menekan bunga kredit.

Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan, suku bunga kredit secara umum akan mengikuti kondisi pasar seperti tingkat likuiditas dan permintaan kredit.

“Tingkat ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi menyebabkan bank masih sulit menentukan langkah yang tepat,” ujar Jan kepada KONTAN, Sabtu (7/1).

Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan, suku bunga kredit pada tahun 2017 ini akan sangat ditentukan oleh suku bunga acuan BI.

“Selama BI tidak menaikkan suku bunga acuan 7DRR rate, kami tidak akan menaikkan bunga deposito dan kredit,” ujar Iman kepada KONTAN, Jumat (6/1).

Secara umum, menurut Iman, naik turunnya suku bunga acuan The Fed akan mempengaruhi bunga Bank Indonesia.

Herwidayatmo, Direktur Utama Bank PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) mengatakan, suku bunga kredit dan deposito akan banyak ditentukan oleh beberapa hal seperti permintaan kredit dan penawaran dana.

Menggenjot tabungan dan giro

Glen Glenardi, Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk mengatakan pada dasarnya bank pasti menginginkan suku bunga deposito turun dan mendukung upaya regulator untuk memberlakukan bunga kredit single digit.

“Namun, situasi pasar baik makro maupun mikro kadang berbeda sehingga bank menetapkan suku bunga deposito yang variatif,” ujar Glen kepada KONTAN, Sabtu (7/1).

Secara umum untuk mewujudkan suku bunga kredit single digit, bankir akan mengusahakan cost of fund turun dengan memperbanyak posi dana murah, seperti tabungan dan giro.

John Simon, Direktur Treasury & Capital Market PT CIMB Niaga Tbk mengatakan bank akan melakukan penawaran yang menarik untuk memperbesara dana murah tersebut.

“Mengelola suku bunga simpanan dengan mengurangi kompetisi pemberikan suku bunga tinggi untuk deposito menjadi kunci,” ujar John kepada KONTAN, Minggu (8/1).

CIMB Niaga menurut John sudah memberikan kredit dengan level single digit kepada nasabah yang mempunyai risiko kredit yang rendah. Contohnya adalah nasabah korporasi dan multinasiona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×