Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Target transaksi devisa hasil ekspor (DHE) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sepanjang 2012 tidak tercapai. Dari patokan sebesar US$ 63 miliar, bank berkode saham BMRI itu hanya berhasil menjaring US$ 56 miliar.
Meski tak capai target, nilai itu sudah 36% lebih besar dari pencapaian 2011. Karena target terdahulu tak tercapai, Mandiri akhirnya tidak memasang target yang besar tahun ini.
“Kami berharap ada kenaikan 10%,” jelas Direktur Commercial and Business Banking Bank Mandiri, Sunarso. Nilai tersebut setara dengan US$ 61,1 miliar.
Sunarso berharap, dengan adanya tambahan layanan dan kemudahan, diharapkan ekspor minyak dan gas lebih besar memarkirkan DHE ke Mandiri.
Nah, untuk mendongkrak pendapatan DHE, bank berstatus badan usaha milik negara (BUMN) ini telah mengajukan izin pembentukan penyediaan layanan penitipan dana dengan pengelolaan (trustee) ke Bank Indonesia (BI). Saat ini, Mandiri sedang menjalani proses pengkajian trustee dengan dua opsi pembentukan bisnis penitipan tersebut.
Sebelumnya, Managing Director Tresury, Financial Institution and Special Asset Management Bank Mandiri, Royke Tumilaar mengatakan, perseroan sudah memasukkan rencana pembentukan trustee dalam rencana bisnis bank (RBB).
Bank yang pada tahun lalu meraup laba Rp 15 triliun ini berencana membentuk trustee dengan dua opsi yakni pembentukan unit bisnis sendiri di luar bank ataupun menjadi unit bisnis dengan Mandiri.
"Saat ini sedang kami kaji, namun masih menunggu undang-undang (UU) trustee," kata Royke.
Ia menambahkan, alasan Mandiri membuat trustee sebagai unit bisnis sendiri adalah karena dana bank harus terpisah dengan dana penempatan DHE. Nah, kalau trustee yang tergabung dengan bank, Mandiri sudah memilikinya seperti bank kustodian. "Rencananya tahun ini," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News