Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan sampai akhir tahun bisa menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) hingga Rp 30 triliun.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Elvyn G Masassya mengatakan, nantinya KUR akan disalurkan kepada pekerja yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Ia mencatat, ada 7 juta pesertanya yang berpotensi diberikan KUR.
Nah, mekanisme penyaluran ini dengan mengambil sebagian dana peserta BPJS yang membutuhkan modal untuk meningkatkan usahanya.
"Sebenarnya potensi penyaluran KUR kepada BPJS ini sebanyak 30 juta peserta, nanti masih kita sharing datanya," ujar Elvyn, Jumat (23/10).
Menteri BUMN Rino Soemarno mengatakan, untuk tahap awal, kementerian akan menyalurkan KUR untuk 20.000 peserta BPJS yang ada di Jabodetabek. Jika rata-rata penyaluran KUR Rp 20 juta maka, untuk tahap awal penyaluran KUR di Jabodetabek ini mencapai Rp 200 miliar.
Nah, untuk kedepannya diharapkan penyaluran KUR juga bisa dilakukan di luar Jabodetabek. Nah, terkait hal ini, Kementerian BUMN masih melakukan penghitungan basis peserta.
Diharapkan dengan selesainya penghitungan basis data ini penyaluran KUR bisa lebih cepat. "Penyaluran KUR baik KUR mikro dan KUR ritel oleh bank milik negara sampai 16 Oktober 2015 mencapai Rp 6,2 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 347.346 orang," ujar Rini.
Dari penyaluran KUR tersebut, BRI merupakan bank yang paling banyak menyalurkan KUR sebanyak Rp 5,3 triliun untuk 330.010 debitur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News