Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (Bank BTN) menargetkan kenaikan laba pada 2017 sebesar 20% secara tahunan atau year on year (yoy). Kenaikan laba ini salah satunya dikontribusikan dari pendapatan bunga dan fee based.
Maryono, Direktur Utama BTN mengatakan, untuk meningkatkan pendapatan bunga bank menargetkan pertumbuhan kredit 2017 sebesar 21% sampai 23% secara yoy. "Seiring dengan pertumbuhan kredit kami juga akan menjaga NPL di bawah 2,5%," ujar Maryono ketika memberikan paparan RDP di Komisi XI DPR , Kamis (30/3).
Untuk mencapai target tersebut, bank berkode BBTN telah mempunyai beberapa strategi. Pertama adalah dengan berusaha meningkatkan dana murah (CASA) dan pendapatan jasa atau fee based income.
Sebagai gambaran pada 2016 lalu CASA BTN menyumbang 50,36% dari total DPK. Untuk fee based, bank spesialis perumahan ini menargetkan bisa meningkatkan pada tahun ini bisa lebih baik dari pencapaian 2016 sebesar Rp 1,28 triliun.
Strategi optimalisasi kinerja kedua adalah dengan optimalisasi digital banking dan operasional. Selain itu ke depannya bank akan lebih fokus ke bisnis KPR yang selama ini menjadi andalan.
Untuk bisnis perumahan BTN menargetkan pada 2022 bisa menjadi bank penyedia KPR terdepan di Indonesia. Ke depannya, BTN menargetkan pangsa pasar KPR bisa lebih dari 34%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News