Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan penyaluran pinjaman tahun ini bisa mencapai Rp 70 triliun. Beberapa upaya pun telah disiapkan untuk mencapai target tersebut.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, target tersebut lebih mudah dicapai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Justru, angka tersebut merupakan target minimal yang berarti PNM bisa berpeluang mencapai target lebih dari itu.
“Karena dari eksisting nasabah yang sekarang 13,5 juta itu harus dibiayai lagi dengan jangka waktunya mereka yang hanya 1 tahun itu,” ujar Arief saat ditemui belum lama ini.
Sebagai gambaran, sepanjang 2022, PNM telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp 66 triliun. Angka tersebut juga terus tumbuh dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 49 triliun.
Menurutnya, di kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun belakang justru semakin banyak pelaku ultra mikro. Mengingat, pekerja di sektor formal sedikit terganggu di masa-masa itu.
“Berangkat dari upaya survival untuk bisa menghidupi dirinya kalau dia sektor formal terganggu,” imbuhnya.
Baca Juga: Holding Ultra Mikro Gelontorkan Kredit Hingga Rp 528 Triliun per September 2022
Terlebih, saat ini PNM juga memberikan pembiayaan di semua sektor tanpa melakukan pembagian. Mengingat, tujuan utamanya adalah memperluas kesempatan masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan
Meski demikian, Arief menyebut, bukan berarti pihaknya memanfaatkan masa-masa sulit untuk semakin gencar menyalurkan pembiayaan. Ia bilang PNM juga berusaha agar nasabah yang dimiliki juga bisa naik kelas.
Dalam hal ini, PNM pun telah menunaikan janjinya dalam hal menurunkan suku bunga khusus untuk nasabah yang sudah naik kelas. Menurutnya, ini bentuk edukasi karena nasabah eksisting disiplin dan usahanya berkembang.
“Sudah turun lumayan yang terendah itu sampai 7% - 8% dari semula. Untuk yang baru masuk sekarang sekitar 22%, tapi untuk ultra mikro masih sangat ini memadai banget,” ujarnya.
Arief juga menyebut saat ini PMN juga tengah mengkaji rencana menurunkan bunga untuk nasabah awal. Mengingat, ada efisiensi yang dilakukan dan dipercepat juga setelah adanya holding ultra mikro.
Baca Juga: Kredit Naik, Jumlah Debitur di Holding Ultra Mikro juga Meningkat 12,9%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News