kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Taspen & Pos beli bank dari Bank Mandiri


Jumat, 01 Februari 2013 / 06:47 WIB
ILUSTRASI. Selain Faktor Usia, Inilah Penyebab Munculnya Keriput di Wajah


Reporter: Feri Kristianto, Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kasak-kusuk tentang rencana PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) dan PT Pos Indonesia membeli saham bank terbukti. Dua perusahaan ini membeli sebagian saham Bank Sinar Harapan Bali dari Bank Mandiri. Ketiga perusahaan itu bekerjasama secara patungan (join venture) di Bank Sinar (Harian KONTAN, 31 Januari 2012).

Transaksi jual-beli saham itu memang belum terjadi. Namun, ketiga pihak sudah penandatanganan nota kesepahaman untuk kerjasama join venture itu, Kamis (31/1). Walhasil, belum ada kepastian harga dan jumlah saham yang menjadi bagian masing-masing perusahaan.

Namun, Budi Gunadi Sadikin, Direktur Ritel dan Mikro Bank Mandiri, menjelaskan pihaknya memiliki 94% saham Bank Sinar, sedang sisanya dipegang pemilik lama. Mandiri akan melepas sekitar 40% sahamnya ke Taspen dan Pos Indonesia. "Menurut aturan Bank Indonesia (BI), Bank Mandiri minimal memiliki 51% saham tapi kepastiannya tunggu proses berikutnya," terangnya.

Menurut Budi, sebelum terjadi pembagian saham, pihak terkait juga akan melakukan evaluasi dan pengecekan harga. Lalu berlanjut ke negosiasi harga. Selanjutnya pembagian porsi saham yang akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama (PKS). "Harganya tidak akan mencapai triliunan (rupiah)," tandas Budi.

I Ketut Mardjana, Direktur Utama Pos Indonesia, juga enggan bercerita pembagian saham. Namun, pihaknya menyediakan dana sekitar Rp 550 miliar terdiri dari Rp 350 miliar untuk investasi logistik dan sisanya Rp 200 miliar untuk penyertaan anak perusahaan seperti Pos Properti dan Bank Sinar.

Aturan khusus investasi

Manajemen Taspen juga bungkam dengan pembagian porsi saham. Taufik Hidayat, Direktur Investasi Taspen menjelaskan tahun ini bakal memiliki dana investasi dari program tabungan hari tua (THT) sebesar Rp 48 triliun, tumbuh 9,1% dari tahun lalu. Sedangkan dari program dana pensiun (dapen) bakal memiliki dana investasi Rp 62 triliun, tumbuh 6,9%.

Strategi investasi program dapen sudah ada aturan khusus. Sementara, investasi dana THT tersimpan di deposito 6%, obligasi 68%, sisanya saham dan penyertaan langsung. Tahun lalu, investasi THT di luar obligasi dan deposito kurang dari 11%. "Tahun ini porsinya diubah demi memberi imbal hasil yang besar kepada nasabah," ujar Taufik.

Manajemen menargetkan, imbal hasil THT tahun ini sekitar Rp 4,6 triliun atau  10,1% per nasabah. Sedang imbal hasil dapen 6,9% atau berjumlah Rp 3,8 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×