Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Relaksasi aturan kredit otomotif mulai menunjukkan hasil lewat penjualan tinggi di pameran otomotif yang digelar pekan lalu. Bankir berharap, perbaikan juga menghampiri kredit kredit pemilikan rumah (KPR).
Bisa dibilang, hingga saat ini rapor kredit hunian belum menunjukkan perbaikan signifikan. Padahal, sudah genap dua bulan sejak Bank Indonesia (BI) merilis beleid relaksasi atas rasio kredit terhadap nilai agunan alias loan to value (LTV) baik konvensional dan syariah yang berlaku efektif mulai 18 Juni lalu.
Demi menggenjot kinerja KPR, bank tidak hanya berpangku tangan menanti berkah efek pelonggaran LTV. Bank mengiming-imingi calon debitur dengan tawaran bunga khusus.
Direktur Consumer Retail Banking Bank Negara Indonesia (BNI), Anggoro Eko Cahyo menilai, pasar KPR berpotensi bergairah di sisa kuartal III hingga kuartal IV tahun ini. "Efek relaksasi LTV seharusnya sudah bisa terasa di kuartal IV ini. Permintaan KPR bisa lebih baik dibanding kuartal I dan kuartal II kemarin, kata Anggoro kepada KONTAN.
Bank dengan kode emiten BBNI meluncurkan program Kado Merdeka. Di program ini, BNI menawarkan promo bunga KPR sebesar 8,45% yang berlaku mulai Agustus 2015 hingga akhir September mendatang.
Program KPR dengan tingkat bunga 8,45% ini bersifat flat selama tiga tahun. Anggoro meyakini, tawaran bunga spesial bakal mendongkrak permintaan kredit di semester II-2015 ini menjadi tumbuh sebesar 7%.
Sebagai perbandingan, kredit hunian BNI hanya tumbuh tipis sekitar 2,3%-2,5% di sepanjang paruh pertama tahun 2015. "Dengan pelonggaran LTV dan gimmick ini diharapkan KPR bisa tumbuh menjadi 7%," kata Anggoro.
Bank spesialis KPR juga mengandalkan promo bunga murah untuk menggenjot kinerja. Bank Tabungan Negara (BTN) mengobral bunga KPR mulai dari 5% untuk jenis KPR non subsidi dan bunga mulai dari 1% untuk jenis fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Selain bunga murah, BTN menyodorkan calon debitur dengan berbagai kemudahan lain. Misal, diskon provisi sebesar 50%, bebas biaya administrasi, diskon premi asuransi jiwa 20%, satu jam persetujuan (one hour approval), persyaratan mudah hingga jangka waktu KPR sampai 25 tahun.
Berbagai promo itu disodorkan BTN melalui pameran properti yang berlangsung di akhir Agustus lalu. Berbagai kemudahan mampu membuat BTN menyalurkan KPR baru mencapai Rp 1,6 triliun dari pameran yang berlangsung sepekan itu.
Angka ini melebihi target yang dipasang BTN yakni sebesar Rp 1,5 triliun. "Realisasi KPR baru terdiri dari KPR konvensional sebanyak 3.671 unit rumah dengan nilai kredit lebih dari Rp 1,4 triliun dan KPR syariah sebanyak 652 unit dengan nilai pembiayaan lebih dari Rp 188 miliar," ujar Masyur Nasution, Direktur Kredit BTN.
Sampai akhir tahun, BTN menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10%. Tahun lalu, kredit hunian BTN tumbuh sebesar 15,38%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News