Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Persaingan bisnis perbankan di tanah air semakin ketat, bahkan sejumlah bank menggunakan strategi bunga nol persen untuk nasabah yang menggunakan kartu kredit mereka.
Kendati menerapkan strategi bunga nol persen, tapi bank masih mendapatkan benefit dari kerjasama dengan merchant. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalkan, memberikan promo bunga 0% kartu kredit yangu sifatnya eventual dan tidak berlangsung sepanjang tahun.
GM Divisi Bisnis Kartu BNI, Grace Situmeang kepada Kontan, Senin (10/6) mengatakan bahwa untuk mengubah transaksinya menjadi transaksi cicilan melalui kartu kredit dengan tiga skema, yakni mobile banking, aplikasi kartu kredit mobile, hingga call center BNI.
Baca Juga: Ini Strategi BNI Mendorong Produktivitas Karyawan
Grace mengatakan, walaupun pihak bank memberikan bunga 0%, skema ini dirasa tetap menguntungkan karena di sisi lain program ini dapat meningkatkan nilai dan volume transaksi kartu kredit yang berpotensi pada perolehan fee cicilan dari transaksi yang dilakukan di merchant terpilih.
"Untuk setiap transaksi dengan menggunakan kartu kredit BNI, terdapat juga komponen biaya yang dikenakan ke pemegang kartu yang menjadi fee base untuk bank penerbit." katanya.
Bank sebagai pemberi program memang memberikan bunga 0% pada nasabah. Walau begitu ada beberapa ketentuan yang diterapkan BNI.
Mulai dari minimum nilai transaksi, jangka waktu cicilan, atas transaksi yang dilakukan dilakukan di merchant. Sedangkan untuk konversi cicilan 0% taktikal via aplikasi dan BNI Call, nasabah akan dikenakan biaya konversi sesuai dengan tiering maksimal di Rp 100.000.
Baca Juga: Kinerja Lesu, Saham Emiten Perbankan dalam Tren Penurunan
Sayang dalam hal ini Grace enggan merinci berapa besaran rasio kredit macet ( NPL) kartu kredit mereka saat ini. Grace hanya mengatakan bahwa NPL mereka April 2024 sedikit merevisi NPL mereka tahun lalu.
Sejalan dengan Bank BNI, Bank Sinarmas juga mencatatkan pertumbuhan kinerja kartu kredit sekitar 20% pada Maret 2024. Salah satu pendorongnya adalah penerapan cicilan bunga nol persen kartu kredit yang mereka tawarkan kepada nasabah.
Menurut manajemen Bank Sinarmas, walaupun memberikan bunga 0% kepada nasabah tetapi keuntungan yang didapat itu adalah hasil sharing cost antara merchant online dan Bank Sinarmas sendiri.
Direktur Bank Sinarmas, Enny Kamal mengatakan bahwa keuntungan lain selain hasil nilai sharing cost dengan merchant ini lebih kepada hubungan atau loyalitas nasabah kepada bank itu sendiri.
“Keuntungan dari fitur kredit tanpa bunga tentunya lebih kepada loyalitas dan juga tingkat keterhubungan bank dengan nasabah,” ungkapnya kepada Kontan (12/6).
Baca Juga: Strategi Perbankan Tekan Risiko Likuiditas Penarikan Dana Jumbo Nasabah DPK Wholesale
Menurut Enny, Bank Sinarmas nantinya tidak akan membebankan biaya lain ketika memilih layanan tanpa bunga yang disediakan Sinarmas. Hanya saja mereka menerapkan biaya cancelation fee atau biaya pembatalan (penghentian) fitur kredit tanpa bunga sebelum habis masa cicilan nasabah.
Enny enggan menyebut berapa rasio kredit macet kartu kredit mereka saat ini. Dia hanya mengatakan bahwa angkanya relatif stabil dibandingkan tahun lalu.
“Kondisi NPL Kartu Kredit per April 2024 masih terkendali, sesuai dengan Target.” ucap Enny.
Adapun secara keseluruhan Bank Sinarmas di Maret 2024 mencatat NPL mereka dari sebelumnya 8,11% menjadi 0,89% atau turun drastis 722 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News