kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tembus ekspektasi, OJK mencatat penyaluran kredit bank tumbuh 12,4% di 2018


Rabu, 02 Januari 2019 / 16:47 WIB
Tembus ekspektasi, OJK mencatat penyaluran kredit bank tumbuh 12,4% di 2018
ILUSTRASI. Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan laju pertumbuhan kredit perbankan sepanjang tahun 2018 sudah menembus ekspektasi.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana menjelaskan pada akhir 2018 lalu total kredit sudah tumbuh 12,4% secara tahunan. Capaian tersebut juga jauh di atas realisasi tahun 2017 lalu yang hanya naik 8%. "Awal tahun kita targetkan di 10% sampai 12%, ternyata pencapaiannya di atas itu. Berarti bagus kan," ujarnya di Jakarta, Rabu (2/1).

Untuk tahun ini, Heru mengisyaratkan pertumbuhan kredit akan sama dibanding tahun 2018 dengan potensi peningkatan lebih tinggi untuk bank-bank besar.

Meninjau pertumbuhan kredit yang deras di tahun lalu, OJK juga menghimbau pihak perbankan untuk lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Di samping itu, bagi bank yang realisasi kreditnya terbilang lambat akan dievalusi oleh OJK secara lebih intens agar dapat tumbuh lebih cepat.

"Kami harapkan 2019 lebih bagus dari itu (2018). Saya ingin mengevaluasi mana yang perlu dipercepat pertumbuhannya, mana yang perlu dilihat. Akan ada pengawas per-bank, jadi mana yang harus didorong cepat, dan mana yang harus direm sedikit," sambungnya.

Menurutnya, selain memandang dari sisi pertumbuhan kredit. OJK ingin kinerja perbankan di Tanah Air menjadi lebih sehat, stabil dan berkualias. "Kalau sumber dana bank tersebut oke, maka akan kita dorong tumbuh cepat. Tapi kalau sumber dana pas-pasan, tentu agak direm sedikit. Utamakan kesehatannya dulu," terangnya.

Catatan OJK, sampai dengan akhir 2018 kualitas kredit perbankan juga sudah membaik. Tercermin dari posisi non performing loan (NPL) secara gross sebesar 2,2% dan secara nett sebesar 1,1%. "Kami akan dorong kredit untuk tumbuh tinggi, tapi kredit bermasalah turun," imbuhnya.

Hal tersebut tentunya tak lepas dari posisi loan at risk perbankan yang ingin dijaga rendah oleh OJK. Heru menambahkan, posisi loan at risk perbankan masih baik di level 8%-9% terhadap total kredit. OJK juga berharap resiko kredit dapat terjaga alias tidak memburuk menjadi kredit bermasalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×